Lihatlah Bagaimana Caranya Dia
Terbebas Dari LGBT
~~~~Penuturan dari seorang mantan LGBT (Bagian 2)
Waktu kuliah di tingkat 3
merupakan periode yang paling sulit kulewati, saya ingin memutuskan benang
ikatan asmara, tetapi benang ini malah kian melilit kian kuat. Seluruh alam
pikiranku dipenuhi Xiaoyu. Hidupku jadi kelam, setiap hari terasa begitu
sengsara.
Saya pernah berpikir
untuk mati saja, tetapi begitu teringat akan ayahbundaku, saya tidak berani
melangkah lebih jauh lagi, terbayang-bayang akan masa laluku yang begitu
cemerlang, begitu berbakat, ceria, sejak SD sampai SMA tetap meraih rangking 1,
lulus seleksi masuk universitas terkemuka.
Tetapi sekarang apalah
gunanya lagi semua ini? Hidupku sudah hancur, angkasa ku adalah hamparan gelap
gulita, betapa inginnya daku memutuskan benang ikatan asmara itu, namun apa
daya.
Akhirnya, jodoh Dharma
itu datang juga, seorang sahabatku memberiku sebuah buku sutra “Sutra Intan”, setelah
membacanya, saya tidak mengerti apa-apa. Di dalam buku sutra tersebut masih ada
lampiran “Sutra Hati”, di dalam bait “Sutra Hati” ada tercantum “Dapat
menghapus segala derita, nyata dan bukan semu”, dengan mengandalkan
keyakinanku, saya mulai membaca “Sutra Hati” setiap malam.
Setiap kali godaan cinta
itu muncul, maka saya akan terus mengulang membaca “Sutra Hati”. Bahkan saya
bersumpah pada Bodhisattva Avalokitesvara : Apabila saya berhasil membebaskan
ikatan cinta ini, maka sepanjang hidup saya akan belajar Buddha Dharma,
kelahiran berikutnya menjadi anggota Sangha untuk membalas budi Bodhisattva.
Sampai kuliah tingkat 3
semester akhir, berangsur-angsur hatiku mulai tenang, bayangan Xiaoyu juga
mulai sirna dari lubuk hatiku. Saya telah memiliki gadis pujaan hati, saat itu
saya baru percaya kekuatan Buddha sungguh tak terbayangkan.
Saya dan Xiaoyu kembali
menjalin hubungan persahabatan, kadang kala ketika saya sedang berselancar di
dunia maya, Xiaoyu bisa saja mendekat ke arahku untuk ikut melihatnya, kadang
kala hatiku masih bisa bergetar, namun saya katakan pada diriku, tidak boleh
melangkah di jalan seperti dulu lagi. Asalkan pola pikir itu diluruskan maka
Xiaoyu bukan lagi merupakan godaan bagi diriku.
Ketika libur Hari Buruh,
saya datang ke Gunung Putuo, saya bersujud di hadapan rupang Bodhisattva
Avalokitesvara, berdoa dalam keheningan, pada kehidupan ini saya akan melatih
diri, menjadi pria sejati, kelahiran mendatang jadi Bhiksu untuk membalas budi
Bodhisattva dan semua makhluk.
Kemudian saya pernah
menjalin hubungan asmara sebanyak 2 kali, dengan mahasiswi, namun setelah
pengalaman ini, perasaanku terhadap jalinan cinta itu kian hambar, takkan
seperti dulu lagi begitu melekat, kini segalanya menuruti apa adanya saja.
Sekarang saya kembali sendirian
lagi, memohon pada Bodhisattva agar saya dapat bertemu dengan seorang gadis
yang baik, yang dapat menemaniku sampai akhir hayatku. Maka itu saya begitu
menghargai setiap teman wanitaku, bersikap baik pada mereka juga berarti
bersikap baik pada diri sendiri.
Maka itu, saya menasehati
teman-teman LGBT supaya janganlah pernah menyerah pada jalan yang sesat, juga
jangan biarkan nafsu indria menuntun dirimu. Asalkan anda memiliki keyakinan
maka mukjizat pasti muncul.
Semoga semua makhluk
takkan dibelenggu nafsu cinta lagi!
Kehidupan ini bagaikan
tamu yang singgah, Alam Sukhavati merupakan tempat berpulang!
Namo Amitabha Buddhaya
Namo Avalokitesvara
Bodhisattvaya Mahasattvaya
Namo Ksitigarbha
Bodhisattvaya Mahasattvaya
——一位同性戀者的自述(二)
大三上學期是我人生最難熬的時期,我想斬斷情絲,可情絲卻越縛越緊。滿腦子都是小雨。我的人生天空灰暗下來,每天活得特別苦。我曾經有自殺的念頭。可想到父母,我就不敢走這條路,想想自己曾經是多麼的優秀:聰明好學,待人寬厚,樂觀開朗,從小學到高中都是第一名,考進的是名牌大學。可這些對我有什麼用,我的人生天空是黑暗的,我多想斬斷情絲無拘無束的生活和學習。
也是因緣吧。同寢室的同學送了一本《金剛經》給我,我看了,看不懂。經上還附了一篇《心經》,《心經》裡面有一段“能除一切苦,真實不虛”,憑著一股信念,我開始每天晚上誦持心經。每當情劫來到,我就不停的念心經。並且我向觀音發願:如果我能擺脫情困,我會今生勤習佛法,來生出家報答她老人家。
到了大三下學期,我的心逐漸清靜了,小雨在我心中逐漸淡化。我開始有了喜歡的女孩子,這個時候,我才相信佛力的不可思議。我和小雨又恢復了好朋友的關系,我上網的時候,他還會靠在我肩膀上看,有時候我有些心動,但我告訴自己不可以走到老路上去。思想端正下來,小雨對我不再是誘惑。那年五一假期,我一個人去了普陀山,我跪在觀音菩薩面前,默默許願,今生修持佛法,做一個頂天立地的大丈夫;來生出家報答她,也報答眾生。
後來我談過兩次戀愛,都是和女生,而且很投入。但歷經了那次情劫過後,我對感情也看得比較開,不像以往那麼執著了,一切隨緣。我現在又單身了,我祈求菩薩保佑,能遇到一個投緣賢惠的女生,能陪我圓滿今生的夫妻緣。所以我很珍惜我生命中的每一個女生,善待她們,也等於善待自己。
我曾經在家鄉的一個廟裡抽簽,簽的批語是“必先苦其心志”,對照我人生這些年,的確是這樣的。所以,我在這裡勸告各位有同性戀傾向(或者是同性戀)的朋友,千萬不要向自己屈服,不要讓一時的欲望引導你。只要你相信,只要你有信念,一定會有奇跡發生。相反,同性戀會成為你修行的助緣。
但願大家不再為情所困,為欲所困,為性取向所困。
生者如過客,死者如歸人!
南無阿彌陀佛!南無觀世音菩薩!南無地藏王菩薩!