Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Tragedi Tua-tua Keladi
Oleh : Tang
Xiang-qing
Semua orang mengetahui bahwa perbuatan asusila adalah hal yang paling
memalukan, apalagi melakukan hubungan gelap, lebih merupakan aib yang paling memalukan,
kejahatan yang paling jahat.
Peristiwa ini terjadi pada tanggal 22 April 1931. Di Kabupaten Tongren, Provinsi Guizhou ada seorang yang bernama Di Guang-yuan, meskipun usianya hampir 60 tahun, tetapi masih tidak tahu malu, melihat istri keponakannya, yakni Nona Qian, yang masih muda juga jelita, Di Guang-yuan udah lupa statusnya sebagai “Paman Kakek”, sering menggoda Nona Qian, lama kelamaan keduanya menjalin hubungan gelap.
“Jika
tidak ingin orang lain tahu perbuatan kita, satu-satunya cara adalah janganlah
melakukannya”. Hubungan gelap Di Guang-yuan dan Nona Qian akhirnya diketahui
oleh kakak ipar bermarga Chang (Kakak Ipar Chang).
Di
Guang-yuan dan Nona Qian sangat ketakutan, kalau Kakak Ipar Chang menyebarkan
aib ini, mereka pasti akan dihukum oleh sesepuh keluarga, alhasil timbul
pikiran jahat di benak pasangan genit ini, mereka membeli racun lalu menaruhnya
ke dalam makanan Kakak Ipar Chang, sehingga nyawa Kakak Ipar Chang melayang,
dan rahasia mereka tetap awet.
Putri
Kakak Ipar Chang melihat ibundanya mati mengenaskan, mencurigai Di Guang-yuan
adalah pelakunya, makanya dia berusahan memancing Di Guang-yuan dengan sejumlah
pertanyaan.
Di
Guang-yuan tentu saja membantah mati-matian, bahkan bersumpah dengan menghadap
ke langit : “Apabila saya melakukan perbuatan yang tidak punya hati nurani ini,
maka Tuhan dapat melihatnya, diriku pasti disambar petir”.
Pada
tahun yang sama, tanggal 1 Mei, angkasa ditutupi awan hitam, kilat
berkelap-kelip, suara petir bergemuruh, tiba-tiba suara pukulan halilintar
menghantam atap rumah Di Guang-yuan sehingga menimbulkan sebuah lubang yang
besar.
Tidak
lama kemudian warga setempat mendatangi rumah Di Guang-yan, menemukan Di
Guang-yan dan Nona Qian terbujur kaku di atas permukaan lantai.
Nona
Qian langsung tewas, sedangkan Di Guang-yan kondisinya sekarat, masih sanggup
berbicara, sambil terisak dia berkata : “Berhubungan gelap dengan istri
keponakan sudah merupakan dosa yang berat, tetapi oleh karena dilihat oleh
Kakak Ipar Chang, makanya kami meracuninya, kini kami disambar petir, setelah
mati, kami berdua akan bertumimbal lahir di rumah tetangga yakni Keluarga Shi
jadi sapi”. Usai itu, dia langsung mati.
Memang
mengherankan, di rumah tetangga yakni Keluarga Shi, sapi betinanya melahirkan
seekor anak sapi. Anak sapi ini memiliki alat kelamin ganda. Yang lebih
mengherankan lagi, ketika orang-orang memanggil anak sapi itu dengan nama Di
Guang-yuan, atau menceritakan hubungan gelapnya dengan Nona Qian, anak sapi itu
akan menjerit-jerit, mengungkapkan penyesalannya.
Ketua
Buddhist Society di Kabupaten Hejiang, Provinsi Sichuan, Upasaka Liu Tian-xi, aktif dalam
menyebarluaskan Buddha Dharma. Ketika dia membaca artikel di koran yang
memberitakan tentang sapi berwujud aneh tersebut, menyimpulkan kejadian ini
merupakan fakta bahwa Hukum Karma itu memang nyata adanya.
Upasaka
Liu Tian-xi langsung menulis surat kepada Tuan Shi yang berada di Kabupaten
Tongren, Provinsi Guizhou,
menyatakan kesediaannya mengeluarkan sejumlah uang untuk membeli sapi itu.
Tuan
Shi menyetujuinya lalu mengirim sapi itu melalui pengangkutan ke Kabupaten
Hejiang, Provinsi Sichuan.
Kemudian sapi itu ditempatkan di Shawan, di luar kota Kabupaten Hejiang, dengan
dikelilingi kain, sapi itu menjadi tontonan warga.
Hanya
dalam hitungan hari, warga yang datang bagaikan lautan manusia, sesaknya bukan
main.
Sampai
pada musim panas tahun 1936, Bupati Hejiang, yakni Liu Yuchang, mengutus orang
untuk menggiring sapi itu ke kantor pemerintahan untuk difoto, bahkan mengirim
foto tersebut ke redaksi Majalah Buddhis Shanghai untuk dipublikasi.
現代因果報應錄
亂倫的悲劇
唐湘清 著
唐湘清 著
大家都知道邪淫是醜惡的,如果邪淫而至亂倫,那更是醜中之醜,惡中之惡,現在要談發生於五十餘年以前亂倫的悲劇。
這事發生於一九三一年四月二十二日,當年曾轟動一時。話說貴州省銅仁縣有一翟光遠其人,雖然年將耳順,可是老而無恥,看到他的姪媳錢氏,年輕貌美,竟忘記自己身為叔公長輩,時予勾引,日久成姦。
若欲人不知,除非已莫為。翟光遠與姪媳錢氏的姦情,終於給他嫂嫂常氏撞見了。二人大為恐懼,因為這事如給常氏傳揚出去,這一對亂倫的姦夫淫婦,勢必受到族中長輩嚴厲的懲罰,二人恐懼之下,竟發了狠心,買來毒藥,放在常氏食物中,把常氏毒死,藉以滅口。
常氏的兒女,看到自己的母親慘死,發覺翟光遠的嫌疑重大,就向光遠追究詰問。光遠當然堅決否認,並且對天發誓說:「倘若我做這樣喪盡天良的事,那麼上天有眼,一定會遭雷殛。」
同年五月一日下午,天空烏雲密佈,電光閃閃,雷聲隆隆,忽然一聲霹靂巨響,把翟光遠住宅的屋頂,打成一個大洞。雨過以後,人們進入翟家,看到光遠及錢氏,都已被雷擊倒,躺臥地上。錢氏已經死去,光遠還能說話,呻吟哀哭的說:「曾與姪媳錢氏亂倫,犯下大錯,更因被嫂嫂常氏發覺姦情,就把常氏毒死,這樣罪大惡極,所以遭受雷殛,死後將與姪媳錢氏二人,一同投胎到近鄰石姓家為牛。」說完以後,立刻死去。
說也奇怪,鄰居石先生家中的母牛,真的產了一隻小黃牛。那隻小牛很奇怪,竟是一隻具有雌雄二性的陰陽牛,小牛的陰部具有雄性的生殖器,應是雄牛,可是腎部另有一首,耳目口鼻俱全,下垂於腎後,如把腎部下垂的小首抬起,又可發現雌性的兩乳及陰戶,這真是一隻世所罕見的怪牛。最奇怪的,人們如果呼牠姓名翟光遠,或敘述牠生前與姪媳亂倫的往事,怪牛不禁激下涔涔如雨,俯首表示懺悔。
四川省合江縣佛學社社長劉天錫老居士,是一位悲願宏深,熱心弘法利生的大德長者,他當時在報上看到上述怪牛的新聞,認為是證明佛教因果輪迴真理的好資料,立刻寫信給貴州省銅仁縣石先生,表示願出鉅款,購買那隻牛,經牛主石先生的同意,把牛交由貨運司運至四川合江,在合江縣城外沙灣,把怪牛用布幃圍著,供眾參觀,數日之內,前往觀看的民眾,人山人海,擁擠不堪。到了一九三六年夏天,合江縣長劉裕長先生,飭人把牛牽到縣政府拍照,並把這張怪牛的照片,寄到上海佛教雜誌發表。(取材自《皆大歡喜》第四集)