Wednesday 27 March 2019

18.Hartawan Yang Tidak Dermawan



Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Hartawan Yang Tidak Dermawan
Oleh : Yun He

Tempo hari ada seorang pembaca bermarga Huang yang menyumbang sejumlah buku untuk disampaikan kepada anak-anak sekolah daerah terpencil. Menurutnya, kebajikan mesti diperbanyak, sebaliknya perbuatan yang mencelakai orang lain jangan dilakukan, oleh karena Hukum Sebab Akibat tidaklah semu.

Dia menceritakan di kota kecil tempat tinggalnya pernah ada kejadian yang membuktikan adanya Hukum Sebab Akibat.

Ada seorang pengusaha toko bangunan, oleh karena pengelolaannya bagus maka usahanya sangat berjaya, toko ini sangat terkenal di kota kecil tersebut, namun malang tak dapat ditolak, mendadak si pengusaha meninggal dunia. Kejadian ini tentunya menggemparkan warga setempat.

Pengusaha ini biasanya selalu sehat, usianya baru memasuki paruh baya, bisnisnya juga berjalan mulus, tetapi kenapa mati mendadak, banyak orang yang jadi keheranan dan penasaran. Namun setelah ditelusuri asal usul kejadian, bukan hanya membuat bulu kuduk berdiri, bahkan sungguh memprihatinkan.

Suatu hari, pekerja pengusaha ini mengemudi mobil untuk mengantar barang, di tengah perjalanan dia menabrak hingga tewas putra tunggal seorang Nenek. Sekarang Nenek itu telah kehilangan putra satu-satunya, Nenek itu sangat pilu hatinya dan kehilangan asa, maka itu pekerja ini berupaya memohon pada bosnya supaya memberi ganti rugi pada si Nenek, namun si pengusaha memang handal dalam ber-kalkulasi, orangnya sangat kikir, dia lebih sudi kalau pekerjanya dimasukkan ke dalam penjara, namun juga takkan sudi memberi ganti rugi sepeser pun.

Alhasil Nenek yang tak berdaya itu mengalah, tidak minta ganti rugi atau menuntut apa-apa, hanya memohon supaya tiap bulan che-it dan cap-goh, pengusaha itu mau menyediakan sesajen nasi dan sayur untuk menyembahyangi putranya, namun Hartawan itu merasa putra Nenek itu bukan familinya, makanya dia menolak mentah-mentah.

Pokoknya, terhadap seorang wanita lansia yang kini hidup sebatang kara, entah harus mengandalkan siapa lagi, seorang Nenek yang kondisinya sungguh memprihatinkan, namun si pengusaha sama sekali tidak merasa iba, bahkan dengan mengandalkan harta dan kedudukan yang dimilikinya, dia menekan si Nenek.

Nenek yang menyadari sikap pengusaha yang tidak ramah, seluruh harapannya pupus sudah, dalam keadaan pilu dan kehilangan asa, kepedihan dan kemarahan saling berkecamuk, dia mengakhiri hidupnya. 

Setelah Nenek itu bunuh diri, tidak lama kemudian di depan pintu rumah pengusaha itu, tiap malam ada penampakan arwah yang kondisinya menyeramkan, sehingga keluarganya jadi ketakutan, maka itu mereka segera pindah rumah.

Tetapi setelah pindah ke rumah baru, tidak lama kemudian arwah yang menyeramkan itu muncul lagi, akhirnya pengusaha itu pergi bertanya pada setan dan malaikat, bahkan mengundang Pendeta Tao untuk mengusir roh jahat, tetapi sama sekali tidak efektif.

Beberapa hari kemudian pengusaha ini menemui ajal. Menurut penuturan dokter, pengusaha ini tewas karena serangan jantung, tetapi ada orang yang menemukan di lehernya terdapat bekas seperti dicekik, siapa pelaku yang mencekiknya? Sesungguhnya tak berdaya dibayangkan, juga tidak berani dibayangkan.


現代因果報應錄
為富不仁 神秘暴斃
雲鶴著

不久以前曾有一位黃姓的熱心讀者,捐來一批圖書,以便轉贈給偏僻地區的學童,他對筆者不斷表示:善事應該多做,盡量做,但自私或害人的事千萬不可為,因為善惡報應實在不假。他說最近他們所住的鎮上盛傳著一件聳人聽聞的事實便是一個很好的證明。

一個專門經營建築材料的商人(姑隱其姓名),由於平時經營方法很有一套,事業甚為發達,因此在鎮上小有名氣,最近忽然暴斃,聞者莫不深感意外和驚訝。這富商平時身體很健壯,目前也不過是中年人,事業也處於顛峰狀態,可是為什麼會突然病故,自然就引起許多人的好奇和注意。然而一旦聽到了這件事的來龍去脈,便往往會令人毛骨悚然,而且不勝感慨。

他說,根據許多了解實情的人表示,事情是這樣的:這位富商的工人,有一次駕車出去送貨,途中發生車禍,撞死了一個年輕人,死者乃是一位老阿婆的獨生子,平時母子兩人相依為命,現在孩子不幸去世,老母自然悲痛欲絕,因此事後就屢次向這位富商老板交涉,然而這位富商一向精打細算,為人非常慳嗇,他寧可讓工人被關坐牢也堅持不願多加賠償,阿婆無可奈何,只好退而求其次,只要求富商每個月的初一和十五,用菜板向其枉死的孩子拜拜,然而富商也認為這個孩子並非其親故,因此也拒絕加以答應。

總之,對於這一孤苦無依年老又絕嗣的可憐老婦人,不僅絲毫不加以同情,而且還仗著自己的財勢欺壓對方。阿婆看到對方態度如此蠻橫無理,自己所有的希望也全部落空之後,便在傷心欲絕、悲憤交集、痛不欲生的情況下投繯自盡,了卻殘生。據許多人說,這位阿婆自殺後不久,這位富商的門口,每天晚上便出現一個披頭散發,青面突眼,伸長舌頭的厲鬼,使其家人心驚膽戰,恐怖萬分,因此不得不趕緊遷居他處。可是遷居不久,這種可怕的現象仍然繼續發生,這時富商雖然到處問神,並請道長前來作法,可是仍然無濟於事,隔了幾天這位富商便神秘的暴斃。後來根據醫生診斷表示,富商的死因是心臟麻痹,然而有人卻發現,這位富商的脖子四周居然留有遭受扼殺的幾道明顯的深痕,究竟是什麼扼殺了他呢?實在根本無法想象,也實在不敢去想象。