Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Istri
Teman Jangan Digoda
(Bagian 2)
Setelah terbangun
Meng Ya-qin sangat sakit hatinya, mulanya dia ingin menyurati Zhang Zhi-ming
yang sedang bertugas di luar negeri, tetapi dia khawatir akan mengganggu karir
suaminya, sehingga dia hanya bisa menangis setiap harinya.
Setelah 2 bulan
berlalu, akhirnya Zhang Zhi-ming pulang ke Hong Kong. Zhang Zhi-ming begitu
gembira karena akan berkumpul kembali dengan istri tercintanya, namun siapa
sangka, baru saja menginjakkan kaki di rumah, dia melihat wajah muram Meng
Ya-qin, ketika ditanya apa sebabnya, Meng Ya-qin hanya bungkam. Zhang Zhi-ming
jadi kesal karenanya.
Meskipun dia merasa
penasaran ingin menanyakan kejelasannya, namun oleh karena baru pulang dari
menempuh perjalanan jauh dan kelelahan, selain itu dia juga berpikir, besok
baru tanya juga belum terlambat, makanya dia langsung beranjak tidur.
Esok paginya, Zhang
Zhi-ming buru-buru berangkat ke kantor untuk menyampaikan hasil kerjanya,
setelah kesibukannya selesai, barulah dia pulang ke rumah. Sesampainya di
rumah, suasananya sunyi senyap. Ketika masuk ke dalam kamar barulah terkejut
melihat Meng Ya-qin terbaring kaku di atas kasur! Di sampingnya ada sebuah
botol obat kosong dan selembar surat wasiat, setelah membacanya, barulah
mengetahui kejadian sebenarnya selama dia tidak berada di Hong Kong, ternyata
istrinya dijebak Shi Jing-shou.
Zhang Zhi-ming
langsung menuju ke rumah Shi Jing-shou untuk berdebat, Shi Jing-shou
mati-matian menyangkal, bahkan menuduh Zhang Zhi-ming ingin memerasnya, bahkan
minta Zhang Zhi-ming mengeluarkan buktinya, padahal mustahil ada buktinya, apa
daya, Zhang Zhi-ming akhirnya pasrah dan pulang mengurus upacara pemakaman
istrinya.
Zhang Zhi-ming
sangat tertekan batinnya, dia mengundurkan diri dari pekerjaannya, setiap hari
menangis di depan papan sembahyang istrinya, sambil berlinangan air mata sambil
berkata : “Ya-qin, kamu sungguh tidak pantas mati begitu saja, mengapa kamu melepaskan
Shi Jing-shou? Coba pikirkan, dia bukan saja mencelakai dirimu, namun juga mencelakai
diriku sehingga kehilangan istri, kehilangan pekerjaan, kenapa kamu tidak
berubah jadi setan gentayangan pergi menangkapnya ke pengadilan akhirat?”.
Demikianlah setiap harinya Zhang Zhi-ming sambil menangis sambil berkata pada papan
sembahyang Meng Ya-qin.
Suatu hari, ketika Zhang
Zhi-ming sedang menangis sambil bicara pada papan sembahyang Meng Ya-qin,
tiba-tiba dia membanting papan sembahyang lalu menginjak sambil memaki, ketika
dirinya hampir memasuki kondisi gila, anggota keluarga Shi Jing-shou datang
berkunjung, mengundangnya ke rumah Manajer Shi.
Zhang Zhi-ming
sangat ingin menguliti Shi Jing-shou, sekarang diundang ke rumahnya, ide yang
bagus sekali, maka itu dia langsung mengikuti anggota keluarga Shi Jing-shou
menuju ke rumah Shi.
Begitu menginjakkan
kaki di rumah Shi, melihat ruang tamu dipenuhi banyak orang, Shi Jing-shou
terbaring tak berdaya di atas kursi, wajahnya pucat dan mulutnya berbuih.
Melihat kedatangan
Zhang Zhi-ming, tiba-tiba suara Shi Jing-shou berubah jadi suara Meng Ya-qin
berkata : “Zhi-ming, kamu datang tepat waktunya, bukankah kamu ingin saya jadi
setan gentayangan untuk menangkap binatang ini? Hari ini saya bertindak atas
perintah dari Raja Yama.
Sekarang kamu boleh
percaya, saya tidak bersalah! Saya berharap kamu dapat mempublikasi surat
wasiatku agar semua orang mengetahui kejahatan Shi Jing-shou, juga agar semua
orang mengingat bahwa istri sahabat jangan digoda, tidak boleh ada niat buruk,
walaupun berhasil lolos dari hukum dunia, namun setan dan malaikat peradilan
akhirat takkan mengampuni diri si pelaku.
Zhiming, ucapanku telah selesai, sekarang saya
akan membawa binatang ini menghadap Raja Yama, jagalah dirimu baik-baik!”
Usai itu semua
hadirin melihat tenggorokan Shi Jing-shou tercekik oleh dahak, sepasang kakinya
menjulur dan menghembuskan nafas terakhir.
Zhiming melihat
kejadian tersebut, jadi mengetahui kalau arwah istrinya telah menangkap dan
membawa pergi Shi Jing-shou. Kemudian atas pesan istrinya, di hadapan para
hadirin, dia membaca surat wasiat istrinya, mereka jadi mengetahui kejahatan
yang dilakukan Shi Jing-shou, kemudian surat kabar juga memuat berita ini, sehingga
sempat menggemparkan kawasan Kowloon Hong Kong, menjadi topik pembicaraan
hangat warga setempat, semuanya menyimpulkan bahwa “Istri teman jangan digoda”.
現代因果報應錄
活捉生魂
(二)
孟雅琴醒後,痛不欲生,本想寫信把失身的事告訴海外的志明,但又恐怕丈夫得知這個消息後,心緒不安影響他的事業,只得每天以淚洗面。靜等兩個月後,張志明從呂宋回來了。夫妻久別重逢,照理應該是歡天喜地才對,誰知志明踏進家門,雅琴不但沒有歡喜之色,反而愁眉苦臉,欲哭無淚。志明問她什麼原因,她不肯說,志明心中納悶不已。雖然很想問出一個究竟,但由於旅途勞累,他想明天再問也不遲,於是倒頭便睡了。
第二天一早,志明又匆匆忙忙趕到公司報到,等他忙完回到家裡,屋裡寂然無聲。他走進臥室一看,不禁下呆了,雅琴竟自殺僵臥在床上!身邊留下一個空瓶和一封遺書,看完才知自己離開香港後,妻子中了施進壽所設的圈套,被他奸汙了。
志明看完遺書,立刻跑到施進壽家中理論,施進壽矢口否認,反而罵志明存心敲詐勒索,並且要他拿出證據,志明又找不出有力的證據,無可奈何,只得悵然回家料理妻子的喪事。
志明受了這錐心刺骨的刺激後,就辭掉公司的職務,整天守在妻子的靈前痛哭,一面哭還一面指著靈桌嚷道:“雅琴,你太不該了,你怎麼能夠便宜了施進壽?難道你就這樣輕易的放過他嗎?想想,他不但害死了你,而且害得我失去妻子,失去職業,你為什麼不變成厲鬼捉他到陰府去對質?”這樣,每天都像和尚念經似的,在靈桌前哭著、罵著。這天,他又在靈前痛哭,忽然間,他將雅琴的牌位摔在地上,用腳踐踏,一邊踏一邊罵,正在陷入半瘋狂狀態時,施經理的家人找上門來,請他到施家去一趟。志明恨不得剝施進壽的皮,吃施進壽的肉,心想來請正好,於是跟施進壽的家人來到施家。一踏進門,只見客廳擠滿了人,施進壽歪躺在椅子上,面無人色,口吐白沫,見志明進來,突然一變成雅琴的聲音說道:“志明,你來得正好,你不是要我變成厲鬼來捉這禽獸嗎?今天我是奉閻羅王的命令來提他對質的,現在你總可以相信,我是清白無辜的吧!希望你將我的遺書公諸於世,使世人都知道施進壽的罪惡,同時,也讓世人了解朋友妻不可欺,萬不可存有淫心邪念,要不然縱使逃出陽間的法律,陰間的鬼神絕不會寬恕你。志明,我的話說完了,我現在要把這禽獸,拉到閻王那兒對案,你多保重吧!”說完,只見施進壽喉嚨中吱咯的被痰堵住,兩腿一伸,一命嗚呼。
志明看到這種情形,知道妻子的鬼魂已把施進壽捉去,就照妻子的意思,當眾宣讀雅琴的遺書,在場的人知道施進壽竟是這樣一個人面獸心的家夥,後來報上也公布了這個消息,以致轟動了香港九龍,大家在茶餘飯後談起這件事時,都一致認為“朋友妻不可欺。”
(摘自《人間奇譚》)