Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Hukum Karma Takkan Meleset Bgn 1
Oleh : Zhu Jing-zhou
Pada
awal periode pemerintahan Tiongkok Nasionalis (1912-1949, cikal bakal Taiwan), Master
Dixian memberi ceramah di Beijing, ketika melewati Yantai (kota prefektur di
Shandong), Master Dixian bersua dengan salah satu murid Trisarana-nya yang
bernama Wuyong. Pada kesempatan tersebut, Master Dixian menceritakan sebuah
kisah :
Tuan
Cheng adalah seorang pejabat, keluarganya hidup berkecukupan. Tuan Cheng wafat
di Shanghai, istrinya begitu merindukannya, setiap hari menangis pilu, ingin
sekali bisa bersua dengan suaminya.
Waktu
itu di Shanghai ada seorang Medium Roh (orang yang bisa kesurupan)
berkebangsaan Perancis, dia dapat mengundang arwah orang yang baru meninggal,
untuk bersua dan bercakap dengan keluarganya, satu kali pertemuan butuh biaya
seribu dolar.
Keluarga
Cheng begitu kaya, uang seribu dolar bagi Nyonya Cheng tidaklah seberapa!
Asalkan dapat mengundang arwah suaminya untuk menanyakan kabarnya, maka hatinya
sudah puas.
Maka
itu dia mengundang orang Perancis itu datang ke rumah, malam harinya di ruang
tamu ditaruh altar, lalu semua lampu dipadamkan, mulailah orang Perancis itu
berkomat-kamit, sekitar 1 jam kemudian, lampu dihidupkan kembali, tidak tampak
ada hantu yang datang!
Orang
Perancis itu berkata : “Wah, orang ini sungguh sulit dicari lho! Sudah cari ke
sana kemari di alam baka, tapi juga tidak ketemu. Akhirnya baru tahu kalau dia
sudah jatuh ke Neraka, jadi tidak bisa diundang keluar”.
Nyonya
Cheng sejak kepergian suaminya, makan pun tak berselera, berharap bisa
cepat-cepat bertemu dan bicara dengan arwah suaminya, namun siapa yang bakal
menduga, angan-angannya pupus sudah.
Suaminya
tidak bisa datang sudah cukup membuatnya kecewa berat, sekarang si bule bilang
kalau suaminya sudah jatuh ke Neraka, Nyonya Cheng kali ini benar-benar murka!
“Kamu
si bule ini mau main akal-akalan apa hah, kerjanya cuma bisa menipu orang!”
Nyonya
Cheng belum reda emosinya dan meneruskan berkata : “Sepanjang hidupnya suamiku
suka beramal, membangun vihara memperbaiki jembatan, pasti sudah naik ke Surga!
Kenapa kamu malah bilang suamiku jatuh ke Neraka? Bukankah ucapanmu ini telah
menghina keluarga kami?”
Si
bule yang tidak mampu mengeluarkan bukti apa-apa, makanya tidak berdaya
berdebat, alhasil hanya bisa menahan kesabaran.
Nyonya
Cheng masih juga belum reda emosinya, mulutnya terus mengomel tiada henti. Kali
ini kesabaran si bule juga sudah habis, sehingga berkata : “Baiklah, kalau anda
tidak percaya, apabila ada anggota keluarga anda yang baru meninggal dunia,
saya dapat mengundangnya”.
“Saya
cuma mau suamiku saja. Titik!”
Sesungguhnya
putra sulung Nyonya Cheng baru meninggal dunia beberapa hari yang lalu, makanya
ada orang yang mengatakan pada Menantu sulung : “Bukankah tuan muda baru
meninggal dunia? Kalau memang si bule mengaku punya kemampuan mengundang arwah,
maka berilah dia kesempatan, supaya mengundang arwah tuan muda kemari”.
Menantu
sulung setuju dan ikhlas mengeluarkan sejumlah uang untuk mengundang arwah
suaminya (putra sulung Nyonya Cheng), kemudian dia meminta izin pada Nyonya
Cheng.
Nyonya
Cheng berkata : “Saya tidak mau ikut campur urusan kalian!”
Si
bule yang ikut mendengar percakapan mereka, jadi ikut campur dan berkata :
“Kalau anda bersedia, saya akan kasih diskon, jadi cukup bayar 500 dolar saja”.
Menantu
sulung masih muda usianya, sudah harus kehilangan suaminya, hatinya begitu
pilu, dia juga ingin bicara dengan suaminya, lagi pula bagi orang kaya seperti
Keluarga Cheng, uang 500 dolar tidaklah seberapa.
Bersambung.......
現代因果報應錄
天理昭彰.絲毫不爽 (一)
朱鏡宙
民國初年,諦閑老法師去北京講經,道經煙台,同他的皈依弟子,煙台尹伍雍說了一段地獄報應的故事:
有一位程某是一個官宦人家,家裡很富足。程某在上海故去了。他還有一個太太,念夫心切,自從夫君死了以後,整天哭得要死要活,想要與夫君再見一面。那時侯,在上海有個法國人,會“鬼學”。能夠把新死去的鬼魂招來,與家人重行見面談話,一次要一千塊錢,程太太因為家道很富足,花一兩千塊也算不了什麼!只要把夫君招來見見面,這就心滿意足了。於是請法國人到了家裡,晚間,在大客廳裡擺好壇,把電燈一熄,法國人就在裡面掐訣念咒,約有一點鐘功夫,電燈完全又開了,但卻沒見到鬼來!洋人說:“咳!這個人很難找!在陰間找了半天,也沒找到。後來見他在地獄裡,無論怎麼叫他?也叫不出來。”
程太太自從夫君死了以後,心裡疼得吃不下飯,巴不得趕緊把他招來見見面,談談話,誰想出乎意料之外,自己的夫君不但沒來,而且洋人還說他下地獄,程太太聽到這話,不由得怒從心出,火了!
“你這個洋鬼子玩藝兒,真會騙人!”程太太憤憤的說:“我丈夫一輩子樂善好施,蓋廟修橋,不升天,也就夠冤枉!為什麼反而下地獄呢?你這不是故意侮辱我們嗎?”
就這樣把那個洋人申斥一頓。那位洋人,因為當時不能給他拿出證據來,所以也沒法子辯駁,白受了一頓氣。
程太太氣不過,仍然直嘀咕。洋人也實在忍不住了:“好啦,你如不信的話,如果你另有新死的人,我可以給你找來作個證明。”
“別人我不要,只要我丈夫!”她仍是氣得要死的樣子。程太太有一位大兒子,剛在窯子裡死了不幾天,說這話時,從旁有人想起程太太的大兒媳婦,說: “大少爺不是剛死了不久嗎?既然他現在能招魂,可以借著機會,叫少奶奶花幾個錢,把大少爺的靈魂招來;一方面可以說說話,一方面還可以證明這件事。”
有人把這話告訴大少奶奶,大少奶奶恐怕程太太不樂意,打算自己花錢;所以先給程太太商量一下。程太太說:“你們的事情我不問!”洋人也在旁邊插嘴說:“你要願意再作的話,我可以減算五百元。”
大少奶奶很年輕,男人又剛死過,心裡正在很哀痛的時候,也很想把他招來見見面,說說話,安慰一下自己的心。就是花上五、六百塊錢,也算不了一回事。