Monday 15 June 2020

09-02 Muslihat Berujung Maut (Bgn 2)




Kasus Aneh di Taiwan 09
Muslihat Berujung Maut
Ditulis oleh : Venerable Jinghui

(Bagian 2)

Kami segera mengirim mobil ambulans, dengan tergesa-gesa tiba di lokasi kejadian, ternyata benar ada seorang pria paruh baya yang roboh di atas permukaan tanah. Kondisi di sekeliling lokasi kejadian adalah gelap gulita, hampir seluruh wilayah mengalami pemadaman listrik.

Kami menghidupkan lampu penerangan yang digunakan untuk bantuan bencana, lalu mengamati korban dengan seksama : “Kenapa kepalanya bisa terbelah dua, cairan otaknya terciprat di atas permukaan tanah?”

Staf ambulans membantu membalikkan jasad korban, menyatukan kembali kepala korban, saya terperanjat : “Bukankah korban adalah Direktur Sekolah?”

Pihak sekolah mengatakan : Malam itu Direktur Sekolah keluar melakukan inspeksi, memeriksa apakah pintu dan jendela setiap kelas telah tertutup rapat, apakah ruangan-ruangan lainnya juga aman, barulah ditimpa kejadian naas tersebut, dimana ada lembaran besi (tinplate) yang jatuh dari atap bangunan dan tepat membelah kepalanya.

Lembaran besi ini umumnya digunakan sebagai atap penutup bangunan, sangat tipis dan juga sangat tajam.

Setelah dokter forensik selesai melakukan autopsi, jenazah lalu diantar ke rumah duka.

Sepanjang perjalanan, saya terus berpikir : “Mungkinkah ada kejadian yang begitu kebetulan? Sebelum proses pengujian dilakukan (terhadap bangunan perpustakaan dan museum sains), tiba-tiba terjadi angin topan dan gempa, dan kepala Direktur Sekolah bisa dibelah oleh lembaran besi yang tidak jelas asal usulnya?

Saya percaya secara diam-diam ada sebuah kekuatan yang tidak kasat mata yang sedang memantau dan mengatur segalanya.

Pada hari pengujian bangunan perpustakaan dan museum sains di Sekolah Menengah Putri, Kepala Sekolah bertindak dengan adil, mengundang beberapa orang ahli, arsitek dan sebagainya, alhasil bangunan tersebut lulus pengujian.

Terutama setelah melewati musibah angin topan dan gempa dahsyat, membuktikan bahwa proyek yang dibangun tersebut kokoh, tidak ada unsur pengurangan bahan materi, ataupun kesilapan lainnya.

Nyonya Bos Perusahaan Konstruksi dan Manajer Umum beserta seluruh karyawannya, sangat berterima kasih atas perjuangan dari unit kerja kami, dalam menegakkan keadilan.

Saya bilang pada mereka : Harus memiliki keyakinan hati pada hukum negara kita.

Demikianlah kasus tersebut berakhir sampai di sini.

◎◎◎

Suatu hari, ada seorang wanita paruh baya datang ke kantor minta bersua denganku, dia mengaku adalah istri dari Direktur Sekolah Menengah Putri yang tewas. Saya minta seorang rekan kerjaku mendampingi diriku bertemu dengannya.

Ternyata suaminya mendadak meninggal dunia, kondisi keuangan keluarga jadi menemui kesulitan, bahkan biaya pemakaman suaminya juga tidak ada, dia menangis hingga begitu memilukan.

Saya bertanya : “Apakah suami Anda tidak meninggalkan uang sama sekali?”

Dia menjawab : “Tidak ada.”

Saya bertanya lagi : “Lantas bagaimana dengan gajinya selama menjabat sebagai Direktur Sekolah?”

Dia menjawab : “Mungkin sudah dihabiskannya di meja judi.”

Setelah mendengarnya, hatiku sangat sedih. Bukankah gaji direktur sangatlah gendut? Kenapa bisa begitu miskin jadinya?

Saat itu juga saya memohon kepada unit kerja untuk meminjamkan saya gaji tiga bulan, lalu diserahkan kepada wanita ini agar bisa mengurus pemakaman suaminya.

Dia berkata : “Di rumah masih ada tiga anak (2 putra dan 1 putri), bagaimana dengan biaya hidup mereka selanjutnya?”

Sesungguhnya kondisi keuanganku juga sangat sulit. Sebagai pegawai negeri, gajiku tidaklah seberapa, ditambah saya suka ikut campur urusan orang lain, di sini kasih sedikit, di sana sumbang sedikit, tahun ini sudah keburu menghabiskan stok beras tahun depan, besar pasak daripada tiang.

Saya bilang padanya, begini saja, saya akan minta bantuan pada Atasan-ku untuk cari pekerjaan buat Anda, harusnya tidak masalah. Sebelum Anda mendapat pekerjaan, tiap bulan saya akan membantu Anda dikit-dikit, apakah begini boleh?”

Dia menangis terus menerus, tidak menjawab.

Kemudian, Pak Atasan berhasil menemukan sebuah lowongan kerja di sekolah yang berdekatan, gajinya cukup lumayan, meskipun susah sedikit, namun cukup buat membesarkan tiga putra-putrinya.

Ketiga anaknya itu sungguh sulit dibesarkan, bentar-bentar jatuh sakit, sehingga pengeluaran jadi besar. Demi menjaga keluarga yang memprihatinkan ini, saya mencari penghasilan tambahan dari menulis artikel untuk beberapa surat kabar besar, juga membantu penerbit menerjemahkan beberapa karya terkenal dunia, tiap malam harus lembur sampai pagi. Hanya ini yang dapat saya lakukan.

Bersambung ke bagian 3 .............
  


《臺灣奇案》
 ~淨慧法師

機關算盡  反誤卿命

(二)

我們派了救護車,匆匆趕到現場,果然有個中年男子倒在地上。四周 一片黑暗,似乎全停電了。我們打開救災用的照明燈,定睛仔細一看: 「怎麼腦袋被削成兩半,腦漿迸濺在地上?」

救護人員把這人翻轉過來,把腦袋拼回去,我嚇了一大跳:「怎麼會 是主任呢?」

學校說:主任是颱風夜出來巡視,看看教室門窗有否問題,還有其他 地方是否安全,才被刮下來的屋頂大鐵皮削到頭部。這種鐵皮是馬口鐵 做的,專門用來鋪蓋屋頂,很薄,很銳利。

法醫驗了屍,便送交殯儀館處理。

我沿途一直想:「天下有這麼巧的事?驗收前,剛好大颱風,又大地震,而且主任的頭會被不明來源的大鐵皮,從耳朵上,橫切成兩半?」

我深信:冥冥之中,必有一隻看不見的手在操盤監控。

您呢?難道您真認為那營造公司的老闆,既已跳海死了,就真死了嗎? 而人一死,他的靈、他的魂魄,也必隨著他的肉身,就這樣一齊死了嗎?

要真如此,那善良的人,早就在這世間絕子絕孫了,也早就絕種了。

驗收那天,校長十分公正,在場也有一些鑑定公會派來的專家、建築 師等等,總算驗收通過了。特別是經過了大颱風與大地震,更證實了圖 書館與科學館的施工,毫無偷工減料,或任何錯誤。

那營造公司的老闆娘和總經理等高級幹部,都很感謝我們治安單位的 主持正義。我告訴他們:一定要對我們國家的法律有信心。

這件事,到這兒,總算告了一個段落。

◎◎◎

有一天,有位中年婦人,到辦公室求見,她說她是省女中那位主任的 夫人。我請同事陪我一起去見她。

原來,他先生突然死了,家裏的生活頓時陷入絕境,連喪葬費也沒有著落,她哭得很傷心。

我問:「妳先生都沒留下什麼錢嗎?」

她答:「沒有。」

我又問:「那他當主任所賺的錢呢?」

她又答:「大概全賭博輸光了吧?」

我聽了,心裏很是難過。主任不是個肥缺嗎?怎麼會這般窮呢?

我當場向我們公家單位借支了三個月薪水,先給她料理她先生的後事。

她說:「家裏三個孩子(兩男一女)的生活,不知如何是好?」

其實,我的經濟狀況很不好。公務員的待遇原本很微薄,加上我好管 閒事,這邊給一點,那邊也捐一點,幾乎已寅吃卯糧了。

我說:「我來請求我們長官幫妳找份工友差事,應該沒有問題。在還 沒找到工作前,我每個月先幫妳一點點,這樣好嗎?」

她一直哭了又哭,沒有回答。

後來,我們長官在附近學校替她安插了一份工友差事,待遇還可以餬口,又有公家配給,雖然苦一點,應該可以在安定中把三個孩子養大。

這三個孩子,很難侍候,動不動就大病小病,可真花我不少錢。為了 照顧這可憐的家庭,我替一些大報紙撰寫稿子,也幫出版商翻譯一些世 界名著,每天都爬格子,熬到天亮。我能做的,也只能做到這裏了。