Saturday 23 March 2019

07.Menggoda janda, leher putus nyawa melayang




Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Menggoda janda, leher putus nyawa melayang
Oleh : Dao Sheng

Pepatah mengatakan : “Istri orang jangan digoda”. Terutama wanita yang sudah menjanda, yang mengalami kepedihan akibat ditinggal pasangannya. Ditambah lagi harus membesarkan anak-anaknya sendirian, harusnya kita merasa iba dan memberi uluran tangan tanpa pamrih.

Maka itu sejak zaman dahulu kala, terhadap wanita yang setia menjanda seumur hidup, pihak kekaisaran akan menganugerahkan plakat kesucian sebagai tanda penghargaan pada wanita setia tersebut. Tindakan ini juga mendidik masyarakat untuk meneladani kesetiaan.

Maka itu janda yang melakukan tindakan asusila, balasan karmanya pasti mengerikan. Jiang X-jie, ayahnya mati muda, ibunda dan kakak perempuannya tinggal bersamanya di sebuah apartemen di Taipei.

Beberapa tahun kemudian, ibunda Jiang berkenalan dengan pria beristri yang berusia 58 tahun, bernama Zhu X-lang, oleh karena sering bertengkar, makanya hubungan keduanya tidak berjalan mulus.

Bulan Maret 1995, pada suatu pagi, Zhu X-lang datang ke apartemen Jiang X-jie. Sementara itu ibunda Jiang sedang bekerja di restoran dan kakak perempuannya juga sedang keluar.

Menjelang siang hari, Zhu X-lang memperbaiki perabotan rumah, mengambil palu dan memaku, oleh karena suaranya berisik, mengganggu Jiang X-jie yang sedang tidur, keduanya terlibat pertengkaran.

Sampai malam hari, ibunda dan kakak Jiang masih juga belum pulang, Zhu X-lang dan Jiang X-jie kembali bertengkar. Jiang begitu emosi, masuk ke dapur mengambil pisau dan menyerang Zhu secara membabi buta.

Alhasil bagian kepala, leher, tenggorokan terdapat beberapa sayatan pisau, bahkan bagian leher sudah hampir putus, sebagian besar kulit kepala juga lekang.

Dengan berlumuran darah Zhu lari ke depan pintu, akhirnya jatuh pingsan. Ruang tamu apartemen Jiang dipenuhi darah di mana-mana, membuat orang yang melihatnya jadi syok.

Jiang X-jie barulah menyadari dirinya telah melakukan kesalahan besar, dalam ketakutan, dia menggunakan pisau membunuh dirinya sendiri, untunglah kakaknya segera pulang dan mengantar dua pria sekarat ke Rumah Sakit.

Zhu X-lang karena lukanya sangat berat, akhirnya menghembuskan nafas terakhir. Jiang X-jie berhasil diselamatkan. Setelah polisi memeriksa kasus ini, ibunda Jiang hanya dapat menyaksikan rentetan peristiwa di Rumah Sakit dengan pasrah dan tak berdaya.

Istri resmi Zhu X-lang datang ke Rumah Sakit menangisi jasad suaminya yang terbujur kaku. Inilah akibat dari menggoda janda, kepalanya hampir terpisah dari tubuhnya, ini hanyalah akibat karma yang langsung berbuah, yang diterimanya pada kehidupan sekarang. Setelah meninggal dunia, dia akan jatuh ke Neraka menjalani siksaan.


現代因果報應錄
邪淫寡婦.斷頸喪命
道昇

俗語說:「他人妻,不可戲。」尤其是守寡婦人,喪偶之痛。加上必須含辛茹苦撫養伶丁棄子,尤其值得大眾照護。所以自古以來,對守寡不事二夫的烈女,都由朝廷或縣官頒以「貞節牌坊」,以作為社會教育、學習的典範。所以若邪淫寡婦者,其果報下場必也慘烈。江傑,父親早逝,和母親、姊姊一起住在台北市南區某路的一處公寓。江某的母親在數年前,認識五十八歲的已婚男子朱郎為友,長久以來,兩人時常為細故而爭執,感情不是很好。

一九九五年三月某日上午,朱郎到江家接近江傑的母親去餐廳上班,約中午時,到江宅幫忙修理家具。由於釘木板的聲音太大,干擾到在家中睡覺的江傑,兩人發生激烈口角。到了當天晚上,江的母親、姊姊尚未返家,兩人又二度起衝突。江某怒火中燒,衝到廚房取出菜刀追殺朱某,一陣亂砍之下,朱某的頭部、頸部、喉嚨都被砍中數刀,頸部幾乎快被砍斷,頭皮也被削下一大塊,傷重逃到門口不支倒地。江家客廳四周血跡斑斑,令人怵目驚心。

江某見闖下大禍,持刀畏罪自殺,剛好被回家的姊姊發現,立刻將兩人送往國泰醫院急救。但朱郎因傷重不治死亡,江某釗輕傷無礙。警方調查本案時,江某的寡母在旁一臉無奈,而死者之妻在醫院撫著丈夫屍身傷心欲絕。這是邪淫他人寡婦所遭如此慘烈的斷頭果報,而這只是人間花報,果報還在鐵床、抱柱地獄呢。《觀佛三昧經》云:「鐵床不是讓你睡覺,地獄沒那麼好命!你去看以為是床,其實不是,那是烤得通紅的,像「鐵板燒」一樣而你像一塊肉,你一跳上去,馬上滋……一聲,那個獄卒就開始煎,把你切……切好翻過來翻過去,這種苦受叫鐵床地獄。」這一類刑罰多半是邪淫、淫佚果報。另一種銅柱地獄,也是燒得紅紅的,淫欲心重的人到地獄,看到美色當前,淫心一動,馬上衝去抱,結果一抱,滋……一聲,抱到一個燒得通紅的銅柱,把你全身燒得焦爛,這兩種均是邪淫命終後感得地獄果報。(陶子記錄)

註:(1)取材自聯合報。
2)願本文流通功德,回向給朱郎與江傑及與江某之父解怨釋仇,業障消除,離苦得樂,信願念佛求生淨土。