Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Balasan Karma Anak Durhaka
Oleh : Tang
Xiang-qing
Sepupu dari suami
Nyonya Qiu (kita sebut si A), bekerja di biro kereta api, kejam dan tak
berperasaan, orang menyebutnya sebagai binatang berdarah dingin, memperlakukan ibundanya
yang sudah lansia dengan sangat durhaka.
Suatu tahun di
musim panas, ibundanya menderita Penyakit Disentri yang parah, sehari bisa
bolak-balik masuk ke toilet sebanyak sepuluh kali, campuran darah dan nanah
tiada hentinya mengalir keluar dari anus, kondisinya sungguh menyedihkan. Namun
si A yang berhati besi, bukannya iba malah tak peduli sama sekali.
Walaupun dia
mengundang dokter datang mengobati ibundanya, tetapi dia tidak sudi merawat dan
juga tidak sudi menggaji orang untuk merawat ibundanya.
Kondisi ibundanya
yang telah mengeluarkan darah dan nanah, sehingga bau busuk memenuhi seluruh
ruangan rumah, si A setiap hari membeli minyak wangi, menyemprot seluruh
ruangan rumah untuk mengusir bau.
Orang lain berusaha
menasehatinya : “Daripada tiap hari kamu membeli minyak wangi, lebih baik
uangnya dipakai buat menggaji perawat!”. Tetapi si A tidak sudi mendengar
nasehat orang lain.
Ibunda A yang
kondisinya kian melemah, tangan dan kakinya sudah tak bertenaga, saat berjalan
juga tertatih-tatih dan tidak ada yang memapahnya, akhirnya terjatuh dan tangan
kanannya patah. Tidak lama kemudian karena tidak sanggup lagi menahan siksaan
sakit, lalu menemui ajalnya.
Pada tahun yang
sama di musim dingin, suatu hari si A menaiki kereta tuas (tempo dulu masih ada
kereta tuas yang terbuat dari sebilah papan, cara mengemudinya dengan tangan
menggerakkan tuas atau pengungkit) dari biro kereta api untuk pulang ke rumah.
Mendadak dari arah
yang berlawanan meluncur sebuah gerbong kereta, kereta tuas tidak sempat
menghindar, sehingga bertabrakan dan terpelanting hingga keluar jalur rel, tangan
kanannya putus digilas roda kereta, darah segar mengalir keluar tanpa henti,
pertolongan medis juga tidak efektif, tamatlah riwayat si A.
Ini merupakan
balasan karma yang langsung berbuah pada satu masa kehidupan, setelah mati, dia
akan jatuh ke tiga alam penderitaan untuk mempertanggungjawabkan perbuatan
durhakanya.
(Dipetik dari :
Catatan Upasaka Zhen An)
現代因果報應錄
逆子斷手而亡
唐湘清著
邱太太丈夫的堂弟,服務於鐵路局,刻薄寡情,人家都說他是一個毫無情感的冷血動物,對待他年老的母親,不僅談不上孝順,並且忤逆之極。在他的眼裡,簡直看母親連下女也不如了。
有一年夏天,他的母親患了嚴重的痢疾,每天要登廁數十次,紅白相雜的膿血,不斷的從肛門中瀉出來,痛苦的情狀,真非筆墨所能形容,可是他是一個鐵石心腸無情的人,對於自己的母親,也沒有一些同情心。雖然他也請醫生為母親治療,但並不親自在旁侍奉,也不雇人侍侯。而老太太瀉下的膿血,一股臭穢之氣,熏得滿房滿室。他每天買了十餘元的香水,灑在母親臥室的門外,籍以驅除臭氣。人家勸他說:“你為什麼不把買香水的錢,雇一個人來侍侯你的母親呢?”他對人家善意的勸告,概不採納。老太太因為久病身體虛弱,四肢無力,行動沒有人扶掖,走起路來搖搖擺擺,竟跌了一跤。折斷右手。不久以後,經不起病痛的折磨,一命嗚呼。
就在這年冬天的某日,他辦完了一天的公,乘鐵路局的手搖車回家,那知車行不到一里,駛來一輛火車頭,手搖車不及躲避,車上其他的人都跳車逃走,他來不及跳車,手搖車為火車頭猛撞,翻落在鐵軌的外面,他的右手給車輪輾斷,一時鮮血淋漓,終因流血過多,急救無效而去世。
這是一件很明顯的果報事實,可是這僅是大家看得見的報應而已。逆子去世以後,不知要輪迴在哪一道裡受苦,說不定投畜生,也可能墮地獄。那種肉眼看不見的果報,比較明顯的斷手慘死,更加要可怕萬倍呢!
(取材自《真安居士筆記》)