Friday 22 March 2019

02.Bayi Dengan Jari Terputus




Kisah Hukum Sebab Akibat Era Kini
Bayi Dengan Jari Terputus
Oleh : Liao Bin-rong

“Maha-prajna-paramita-sastra” menyebutkan : “Diantara semua dosa, membunuh merupakan dosa terberat; diantara semua jasa kebajikan, tidak membunuh merupakan yang terutama”.

Semoga balasan karma yang menimpa A Rong, dapat dijadikan pelajaran bagi para tukang jagal dan penjual daging.

A Rong bekerja pada industri makanan atau sektor katering, ditugaskan di bidang menyembelih burung, hewan laut dan hewan ternak. Selain mendapat gaji yang lumayan besar, dia juga mendapat berbagai fasilitas lainnya.

Namun malangnya, selama 16 tahun dia berkarir, tidak berhasil menabung se-sen pun, ibunda, istri dan saudara dekatnya selalu sakit-sakitan, alhasil gajinya ludes digunakan buat biaya berobat keluarganya, namun penyakit mereka tak kunjung sembuh.

Selain itu keinginannya untuk mendapatkan seorang buah hati, meskipun sudah banyak berdoa, namun hingga usianya sudah mencapai 40 tahun, masih saja tidak terkabul.

A Rong sudah terbiasa memotong daging, bahkan terbawa sampai ke dalam mimpinya, dia sedang memotong daging. Dia juga sering bermimpi buruk, melihat daging yang dipotongnya adalah daging manusia, makanya dia sering terkejut dan bangun di tengah malam.

Meskipun saat permulaan pekerjaan sebagai penjagal membuatnya merasa ngeri, tetapi demi mencari nafkah buat keluarga, walaupun hatinya tidak tega, dia juga harus tetap melanjutkan pekerjaannya tersebut.

Pada suatu malam, lagi-lagi dia bermimpi buruk! Dia bermimpi diri sendiri sedang berjalan di atas jembatan gantung yang menghubungkan dua puncak gunung, di bawahnya adalah jurang yang dalam sekali.

Berdiri di atas jembatan gantung yang bergoyang-goyang, dia harus memindahkan banyak sekali potongan tubuh manusia, ketika dia berada dalam keadaan ketakutan, dia dibangunkan oleh istrinya, istrinya yang sedang hamil mendadak sakit perut dan melahirkan sebelum waktunya, sehingga dengan terburu-buru dia mengantar istrinya ke Rumah Sakit.

Tidak lama kemudian, dokter keluar dari kamar bersalin dan memberi ucapan selamat padanya karena istrinya melahirkan seorang bayi laki-laki. Tetapi oleh karena bayi lahir prematur dan hanya berusia 7 bulan, makanya harus diisolasi ke dalam tabung inkubator, supaya terjamin suhu panasnya. 

A Rong setiap hari hanya dapat melihat dari balik kaca, bagaimana jiwa kecil itu sedang bertempur di gerbang antara hidup dan mati, hatinya pedih bagaikan disayat-sayat pisau.

Akhirnya, si bayi diperbolehkan dibawa pulang ke rumah, tetapi dua jari tangan kirinya, oleh karena peredaran darahnya tidak lancar, sehingga membusuk dan harus diamputasi.

A Rong dan istrinya dengan wajah pucat memandangi sang buah hati, A Rong menjerit dalam hatinya : “Oh Tuhan! Apabila menyembelih dan makan daging hewani ada dosanya, maka biarlah saya menanggungnya sendirian, jangan biarkan anakku yang masih begitu lemah yang menanggungnya, bagaimana saya tega bila anakku terluka lagi?”

Dengan berurai air mata, A Rong bersumpah di hadapan rupang Bodhisattva, dalam kurun waktu setahun dia pasti mengubah mata pencahariannya, memohon petunjuk dari Bodhisattva.

Asalkan manusia memiliki niat baik, Langit pasti akan mewujudkannya. Akhirnya dengan bantuan seorang sahabat Dharma, A Rong mendapat pekerjaan di sebuah restoran vegetarian, selama lebih dari sebulan, setiap hari dia bervegetarian melafal Amituofo, mimpi buruk dan perasaan takutnya berangsur-angsur lenyap.

Yang menakjubkan adalah buah hatinya, sejak dia mengubah mata pencahariannya, bayi lemah itu kian hari kian sehat dan kuat, tidak perlu minum obat lagi, paling tidak hanya menderita flu saja, sungguh di luar perkiraan! Ini merupakan kebahagiaan yang belum pernah ada sepanjang hidupnya.

(1 November 1987, Majalah bulanan Tianhua, edisi 101)


現代因果報應錄
廚師之子.生而斷指
廖彬融

《大智度論》云:「諸餘罪中,殺罪最重;諸功德中,不殺第一。」願阿融慘痛的殺生果報,給予從事屠宰、販賣及葷食業者一個活生生的教訓。

阿融的職業是擔任餐飲界的墩子,專門從事下刀斬剁宰殺飛禽、水族、家畜的工作。他的工作不須費心,待遇也不錯,口袋裡的鈔票經常滿滿的。不過遺憾的是,十六年來沒有半點積蓄,母親、太太、親人經常生病,每次都是把錢花光了,病情卻是依舊。此外,他久蘊於心中的願望──抱個白白淨淨的孩子,好傳香火,無論如何禱求,年屆四十,仍然沒有半點消息。

阿融在砧板前切肉慣了,甚至是在睡夢中也切著肉。曾幾何時,好夢變成惡夢,夢中他只見自己所切的全是人肉,因此,他常從半夜驚醒。雖然對殺生的工作漸覺得恐懼,但為了維持家庭的生活,縱然切得心軟手軟,他仍噙淚繼續切著。

一天夜裡,他又做惡夢了!他夢見自己走在懸掛兩個山峰之間,下臨無底深淵,搖搖晃晃的吊橋上,搬著許多搬不完的人手人腿人肉,就在驚疑不定的時候,突然被妻子叫醒,原來是他臨產肚痛了,於是便急忙送到醫院去。不久後,從產房出來的醫生恭喜他生了個男孩,但因為小孩早產兩個月,所以需要放在隔離室裡保溫。阿融每天隔著玻璃罩看那脆弱的生命在生死邊緣掙扎,心如刀割。後來,孩子終於可以回家了,但抱回來的嬰孩卻是左手四隻手指前二節因為血液不通,而爛掉脫落,猶如刀截一般。阿融的妻子臉色死白的看著孩子,阿融則在內心吶喊著: 「天啊!如果斬殺吃食眾生肉有罪,請您降罪在我身上,這麼孱弱可憐的孩子,怎忍心再看他傷殘?」傷心的他淚水滾滾而下,對菩薩發誓,一年之內必定改行,但求菩薩指引迷津。

人有善願,天必從之。阿融終於在台北天母慈生佛堂李老師指導之下,如願轉業任職素食餐廳,一個多月來,天天吃素念佛,以往的惡夢、不安漸漸遠離。最奇妙的是他寶貝兒子,自他改行一個多月來,身子越來越健壯,不需吃藥,頂多只是小感冒而已,真是匪夷所思!這是他今生從未有過的快樂。

(民國七十六年十一月一日《天華月刊》101期)