Lihatlah Bagaimana Caranya Dia
Terbebas Dari LGBT
~~~~Penuturan dari seorang mantan LGBT (Bagian 1)
Saya adalah seorang pria,
tahun ini berusia 24 tahun. Pada periode usia 18 tahun sampai usia 20 tahun,
selama kurun waktu tiga tahun, saya adalah seorang LGBT, menaruh hati pada
seorang mahasiswa dan tidak sanggup terbebas dari belenggu perasaan ini.
Akhirnya dengan pemberkatan Buddha dan Bodhisattva, sehingga saya berhasil
terbebas dari belenggu derita cinta sesama jenis.
Dibandingkan dengan LGBT
tulen, saya termasuk sedikit beruntung, saya adalah LGBT yang baru terbentuk di
kemudian hari. Sejak duduk di bangku sekolah dasar hingga sekolah menengah
atas, saya mempunyai kebiasaan menaruh hati pada gadis. Makanya saya tidak
pernah mengkhawatirkan orientasiku.
Saya merupakan pria
berpostur tinggi dan rupawan, dari keluarga yang baik-baik, sejak kecil hingga
dewasa tidak pernah mengalami kejadian yang menyimpang. Namun apa daya,
akhirnya peristiwa itu datang juga. Ketika saya duduk di sekolah menengah atas,
semester terakhir, saya jatuh hati pada teman sekelasku, Xiaojie.
Xiaojie juga merupakan
pria rupawan, boleh dikatakan Xiaojie adalah cinta pertamaku sejak saya berubah
jadi LGBT. Saat itu saya juga tidak memahami apa yang dimaksud dengan LGBT,
hanya saja ketika berada bersama Xiaojie, saya merasa sangat gembira, sebaliknya
kalau tidak melihatnya, entah kenapa perasaanku jadi melankolis.
Saya selalu beranggapan
bahwa LGBT adalah karena dituntun rintangan karma, meskipun ada sangkut pautnya
dengan lingkungan pertumbuhan, tetapi kebanyakan adalah dikarenakan karma buruk
yang diperbuat pada masa kelahiran lampau.
Contohnya diriku ini,
sebelum jatuh hati pada Xiaojie, tidak pernah ada masalah dengan orientasiku,
oleh karena saat itu rintangan karmaku belum bertunas, sampai ketika bertemu
dengan faktor pendukungnya, benih LGBT pun bersemi.
Saya mencintai Xiaojie
secara diam-diam dan hal ini tidak berlangsung lama, setelah tamat sekolah
menengah atas, saya melanjutkan kuliah ke Shanghai, sedangkan dia ke Xi’an. Kami
jarang saling mengirim surat, lambat laun saya juga sudah melupakannya.
Ketika kuliah di tingkat
satu, semester akhir, saya dan sahabat sekelasku, Xiaoyu menjalin hubungan
pertemanan. Xiaoyu adalah pria yang berparas jelita, atau pria yang cantik, saat
permulaan saya juga menganggapnya sebagai teman biasa, sama sekali tidak ada
pikiran sesat.
Suatu hari saya ke
kamarnya, saat itu dia lagi tidur siang, melihat gayanya tidur siang itu,
membuat perasaanku bergejolak tak karuan, tidak perlu ditanya lagi, sejak itu
saya jatuh hati pada Xiaoyu.
Saya dibesarkan dalam
keluarga yang menjunjung tinggi nilai-nilai budaya tradisional. Ketika saya
menyadari orientasiku sudah menyimpang, hatiku langsung ambruk dan hancur
berkeping-keping.
Sejak saya menemukan
diriku adalah LGBT, saya tidak pernah memberitahukan hal ini kepada siapapun,
namun saya sangat jelas, kalau kondisiku ini terus berkelanjutan, saya mana
punya muka lagi bertemu ayahbundaku. Demi membesarkan dan menyekolahkan diriku,
sudah berapa banyak pengorbanan ayahbundaku.
Lagi pula saya masih
memiliki impian dan cita-cita, apabila saya meneruskan gaya hidup LGBT ini,
maka kelak karirku akan hancur sia-sia.
Ketika kuliah di tingkat
2, saya bertekad meluruskan kembali diri sendiri, saya mulai menjauhi Xiaoyu. Saat
permulaan dia masih datang mencariku, dan setiap kali saya menolaknya, akhirnya
dia tidak lagi menghubungi diriku.
Meskipun dari luar
tampaknya saya bersikap dingin pada Xiaoyu, tetapi hatiku setiap saat ada
padanya. Setiap kali mengikuti kuliah di kelas, saya selalu melihat apakah dia
hadir atau tidak, bahkan dengan hanya mendengar suara langkah kaki, saya bisa
memastikan itu adalah Xiaoyu, celaka, tampaknya saya kian terpuruk kian
mendalam.
——一位同性戀者的自述(一)
我是一個男生,今年24歲。在18歲到20歲這三年,我是個徹頭徹尾的同性戀,暗戀一個大學同學而不能自拔。後來蒙菩薩的加持,使我終於擺脫同性戀的困苦。
和很多先天同性戀相比,我稍微幸運一點,我是後天同性戀。從小學到高中,我都有暗戀女生的習慣。所以我一直以為我不會為自己的性取向煩惱,我是一個發育良好的男生,高大帥氣,家庭生活幸福,從小到大也沒有出現過心理扭曲的狀況。
可該來的還是來了,讀高三的最後一個學期,我對同班的小傑產生了愛慕之情。小傑長得很帥氣,可以說,小傑是我情窦初開的第一個對象。當時也不明白什麼是同性戀,只是覺得和小傑在一起我很快樂,看不到他很惆怅。我始終覺得同性戀是業障所致,雖然和生長環境有關,但更多的還是前生孽緣在糾纏。比如我,在暗戀小傑之前,從來沒有覺得自己的性取向有問題,因為那時候業障還停留在心田裡面,沒有發芽,等到合適的機緣,同性戀種子就開始萌芽了。
我暗戀小傑的時間不長,高考過後我來了上海,他去了西安。我們很少通信,而我逐漸的也把他淡忘了。到了大一下學期,我和同班的小雨成了好朋友。小雨是那種長得很漂亮的男孩子,開始大家也僅是好朋友,我對他也沒有邪念。某一天,我到他寢室,他在午睡,看著他睡覺的樣子,我的心迷亂起來,毫無疑問,從那天起,我開始愛上了小雨。
我是在一個傳統的家庭長大的,當我發現自己的性取向不對時,我的心已經深深陷了下去。我意識到自己是一個同性戀,我沒有對任何人提過。如果我這樣一直下去,我有何臉面去面對父母,畢竟父母在我身上花了不少心血。同時我是一個事業型的男人,如果我是同性戀,將對我的事業都多麼大的障礙。
讀大二的時候,我決定改變自己,我開始疏遠小雨。頭幾次他來找我玩,都被我拒絕了,後來他也不來找我了。我表面上雖然對小雨很冷漠,可是我的心卻時時刻刻在他身上。每天上課,我都會看他來沒來;有時候樓道裡面響起腳步聲,我能很敏感的斷定哪個是小雨。毫無疑問,我是越陷越深了。