Saturday, 3 June 2017

LGBT Mencelakai Manusia 09


Hubungan LGBT Mencelakai Manusia Hingga Sedemikian Mengerikan!
(Bagian 9)

Berikut ini adalah beberapa poin kesimpulan yang bisa saya ambil dari pengalamanku selama jadi LGBT :

Yang pertama, penyebab seseorang jadi LGBT adalah rumit sekali, bisa saja faktor DNA, tabiat dari masa kehidupan lampau, rintangan karma. Atau bisa saja faktor masa kecil yang tidak bahagia, lingkungan rumah tangga yang retak dan tidak harmonis (termasuk faktor ayahbunda yang tidak beretika moral), faktor pendidikan baik di keluarga maupun di sekolah, faktor pergaulan, kemudian kurangnya pengetahuan mengenai LGBT, menganggap LGBT adalah tren masa kini.

Yang kedua, LGBT pasti bisa diluruskan kembali. Yang tidak mampu kembali ke jalan yang benar, adalah karena di dalam hati kita sendiri yang tidak sudi berubah. Lebih tepatnya dikatakan hati yang egois, cuma tahu mementingkan diri sendiri saja, hanya mengutamakan nafsu sendiri saja, tidak mempertimbangkan bagaimana perasaan ayahbunda, tidak menghiraukan apa jadinya masyarakat kita ini, tidak ambil peduli pada negara dan bangsa, serta kesehatan jiwa dan raga sendiri.

Asalkan pikiran kita ini diluruskan kembali, maka mau berubah langsung bisa berubah, masalahnya hanyalah persoalan waktu saja. Sebuah kebiasaan positif adalah dipelihara secara perlahan-lahan dan penuh kesabaran.

Demikian pula dengan prilaku negatif yang menyimpang ini, bukan timbul mendadak, namun terjadinya juga perlahan-lahan. Pertama-tama kita analisa dulu penyebabnya, mungkin itu berupa tabiat masa kehidupan lampau, rintangan karma, faktor DNA, benih karma bertemu dengan faktor pendukung jadilah buah karma. Akhirnya dengan berbagai faktor-faktor tersebut, jadilah timbul perasaan suka pada sesama jenis.

Saat permulaan masih punya rasa malu, berangsur-angsur jadi bernyali, tidak tahu malu lagi, api nafsu yang semula kecil-kecilan perlahan-lahan jadi menggila. Akhirnya perbuatan asusila jadi makanan sehari-hari, tiada hari tanpa genit. Kian lama kian banyak berkenalan dengan orang-orang yang satu penyakit batin yang sama, nafsu pun jadi diumbar-umbar sembarangan.

Waktu permulaan yang masih malu-malu dan tahu berdosa, namun kian terjerumus kian merasa bahwa inilah yang disebut normal, sudah lupa bagaimana cara menulis aksara “tahu malu” tersebut.

Maka itu LGBT adalah prilaku menyimpang yang tidak terjadi secara tiba-tiba, namun secara bertahap, untuk meluruskannya kembali tentunya juga harus bersabar, yang pasti masih bisa disembuhkan kembali asalkan punya kemauan.

Untuk mengubah prilaku maka terlebih dulu harus meluruskan kembali pola pemikiran, ketika pola pemikiran sudah berubah, maka kita akan kembali pada kehidupan kita seperti semula, sebelum menjadi LGBT.

Tetapi problemanya apakah kita mau atau tidak memperbaiki diri kita. Banyak LGBT malah pasrah, menganggap bahwa dirinya terlahir memang dengan kondisi alami begini, lalu berpikiran sesat bahwa dialah yang memang sudah normal, makanya sepanjang hidup hanya bisa memasrahkan diri pada nasib (padahal munafiknya itu adalah nasib yang tidak mau dia ubah).

Sesungguhnya manalah ada manusia yang begitu dilahirkan di dunia ini, terus di keningnya tertulis “I’m LGBT”, hanya saja seiring pertumbuhan-nya, banyak sekali masalah-masalah kompeks yang menimpa dirinya, sehingga menyebabkan dia melarikan diri dari kenyataan dan memilih jadi LGBT.

Kuncinya adalah dia disesatkan oleh teori-teori setan, ketika dia sadar dan meluruskan kembali pemikirannya, maka minatnya pada sesama jenis kian hari akan kian hambar. Contohnya ketika saya sudah sadar, saya jadi muak pada hubungan LGBT, bahkan memikirkan-nya saja sudah tak sudi lagi.  

Yang ketiga, ayahbunda harus memberikan teladan yang baik, bagaimana menampilkan pada anak, menjadi insan yang bepengertian dan pemaaf, membangun rumah tangga yang harmonis serta memberikan lingkungan hunian yang sehat pada anaknya. Inilah langkah pertama.

Langkah kedua adalah memberi perhatian pada pertumbuhan anak, menfokuskan waktu untuk mendidik anak ke arah yang positif, faktor pendidikan keluarga sama sekali tidak boleh diabaikan ayahbunda.

Kalau ayahbunda sudah melonggarkan pendidikan keluarga, maka si anak mudah terjerumus pada prilaku menyimpang, bahkan bila hal ini terus berlanjut, penyakit batin si anak akan kian parah dan kian liar, seiring pertumbuhan usia si anak, maka akan kian sulit diluruskan kembali, rasa gengsi si anak akan kian tinggi dan dia juga takkan sudi diubah.

Sesungguhnya bila ayahbunda menaruh perhatian pada pertumbuhan anak, maka sejak kecil sudah bisa terlihat perubahan prilaku anak yang menyimpang, justru banyak ayahbunda yang malah mengabaikan hal-hal sepele sedemikian rupa, yang akhirnya mengantar si anak ke jurang kehancuran, barulah ayahbunda sibuk menyalahkan ini dan menyalahkan itu, menuduh orang lain yang mencelakai anaknya, saat itu ayahbunda barulah merasa sakit hati, tidak sanggup menerima kenyataan pahit, namun apa daya, nasi sudah jadi bubur, sesal kemudian tak berguna.

Maka itu sebelum nasi jadi bubur, mohon didiklah anak anda sejak bayi, mohon kerahkan seluruh waktu anda untuk mendidik anak anda, terhadap hal-hal sekecil apapun, mohon bermawas diri.

Maka itu faktor penyebab terbesar sesungguhnya berasal dari pendidikan keluarga, kalau bukan demikian mengapa anak keluarga lain tidak bermasalah, malah anak andalah yang bermasalah.


(九)

我在這裡也寫一點自己對同性戀形成的一些心得以及體會。

  第一,同性戀的形成原因非常復雜,除了先天(包括基因DNA排序,前世習氣,業障),從小的家庭環境(包括父母為人處世,父母邪淫與否),家庭以及學校教育,接觸的人和事,還有就是自己對同性戀不正確的認知(邪見),有人還因為覺得時尚而涉足。

  第二,同性戀一定是可以改變的。改變不了,只因為我們內心不想改變,不願意改變。其實准確的說是自私的表現,只顧自己的欲望,不考慮父母,不考慮社會,不考慮國家,不考慮自己的人生安危。其實准確的說思想只要正確,想要改變,只是時間問題。習慣都是慢慢培養的,舉個例子,我們的身體得了一種慢性病(慢性病就是先天習氣,業力,以及遺傳),這個時候便需要開始服藥來治療自己身體的疾病,也許是幾年,也許是終生(習氣,業力,遺傳,加上一些因緣和合,不得不開始喜歡同性,猶如不得不需要喝藥一樣),一開始可能喝藥計量很小,次數很少,對藥物的排異性也很大,(一開始對同性戀還存在羞愧心,和別人發生邪淫的次數也少,這種同性間的欲望也還不是很穩固,很淡)慢慢的隨著時間的推移,吃藥便變成了一種行為習慣,一種生活中不可或缺的內容,也隨之,吃藥數量變多,種類變復雜,藥效也越來越有限,(開始對自己是同性戀這個問題漸漸接受,習以為常,認識的人越來越多,欲望越來越強,對性的要求也越愛越強烈,自己對性的尺度也越來越大,可能以前覺得不太好,可能這個時期就已經覺得很正常,無所謂,方式也越來越多)。所以說其實同性戀就是一種行為習慣,並非不可逆轉,你只是習慣了去喜歡同性(習慣了去喝藥)。既然是習慣,那麼就一定可以改變。要改變習慣,就一定要改變思想,(“明白自己身體恢復了,不需要繼續喝藥了,要習慣停藥了)。當思想改變以後,知道自己不再需要喝藥以後,慢慢的就會過上正常人的生活,不需要再依賴藥物。但問題就是一定要願意斷藥,明白一直依賴藥物只會對身體造成越來越多的損傷,存在一個到時候停藥了,我要找到停藥方法的這樣一個思想。很多人都以為自己生來就愛喝藥,喝藥對身體沒有影響,我就是要一輩子喝藥生活下去(以為自己生來就喜歡同性,同性戀沒錯,我一輩子都要做同性戀,堅信這點,)。其實並非生來如此,只是很多復雜的小原因聚在一起導致了喜歡同性。關鍵是這個思想是錯誤的,被誤導了的,當思想改變以後,對同性的喜愛之心慢慢的也就沒有了。比方我在明理以後,我開始覺得同性之間的一些我以前認為正常的事情,現在就覺得惡心,我也不會主動想,慢慢的思想就在改變,這個就是根本所在。

  第三,父母為人榜樣一定要做好,給自己孩子一個包容,和諧,美好的家庭環境,這也是第一步。第二步就是在對子女的性取向問題上一定要正確的教導,父母不能忽略這方面的教導以及知識,正如我上面所說的,當子女存在了錯誤思想後,那麼同性戀,雙性戀,或者戀物癖便會產生,而且會越演越烈,隨著子女年紀增長,就會越來越難改,子女也會不願意改。其實從孩子很小就可以看出一些端倪,很多父母就是忽略了這些,最終導致了,父母痛心,不得不接受這個事實。所以為人父母一定一定要謹慎。所以又很大一部分原始是父母教育失職,不然為何不是別人家的孩子有這個問題,而是你家的孩子有呢?