Kisah Nyata Sebab Akibat Masa Kini :
LGBT Sungguh Mengerikan
Demikian pula halnya dengan Lesbian, hanya dengan
Buddha Dharma barulah dapat terbebas dari tindakan asusila yang menyesatkan
ini. Berikut ini adalah kisah nyata yang saya temui :
Yaling, seorang wanita dengan rambut panjang yang
terurai indah, tubuhnya ramping dan berwajah jelita, gayanya anggun mempesona,
juga seorang pengikut Buddha. Setiap orang yang mengenalnya pasti akan
menilainya : “Yaling benar-benar serupa dengan Dewi Kahyangan yang turun ke dunia”.
Saya bersahabat dengan Yaling dan suaminya, suatu
hari ketika kami bepergian bersama-sama, di tengah perjalanan Yaling sengaja
menjauhi suaminya, lalu berbisik padaku : “Kak Guohong, menurutmu apakah diriku
masih ada yang perlu diperbaiki?”
“Kamu praktisi yang rajin, suka beramal, nilaimu
sudah plus, cuma............”, seketika ucapanku tertahan di bibir, mendadak di
depan mataku muncul bayang-bayang yang membuatku tertegun: Yaling dan seorang
gadis sedang berpelukan dan...........”, apakah mataku yang salah lihat!
Yaling seorang wanita yang begitu cantik dan
anggun, bagaimana mungkin melakukan perbuatan begini?”.
Saya berusaha menenangkan diriku sejenak, dengan
membawa sejuta keraguan, saya pergi bertanya pada Yaling : “Apakah anda pernah memiliki
nafsu indria yang berat?”
Wajah Yaling seketika berubah jadi merah, lalu
menganggukkan kepalanya.
“Andaikata kamu terlibat dalam skandal LGBT, maka
cepatlah bertobat dan kembali ke jalan yang benar”. Dengan perasaan menyesal,
akhirnya Yaling menceritakan padaku bagaimana LGBT membuahkan akibat
penderitaan yang mendera dirinya :
Ternyata sejak kecil Yaling sudah suka sama anak
perempuan, bahkan ketika melihat anak perempuan yang cantik, wajahnya akan
memerah. Walaupun raganya adalah perempuan, tetapi dia selalu merasa dirinya
adalah laki-laki. Selain parasnya yang jelita, tubuhnya indah, gayanya anggun,
namun batinnya adalah seorang pria.
Pada pernikahannya yang pertama, mantan suaminya
begitu menyayangi Yaling, begitu seksama melindunginya. Tetapi Yaling, hati dan
pikirannya tidak ada pada suaminya.
Dia mulai menyukai rekan kerjanya yang bernama Nona
Liu, mungkin juga ini adalah jalinan jodoh masa kehidupan lampau, Nona Liu juga
memiliki perasaan yang sama dengan Yaling, kedua insan yang sedang dimabuk
asmara ini sejak itu jadi tak pernah terpisahkan, dari luar tampaknya seperti dua
sahabat yang kompak.
Bagi orang yang normal, pasti akan menghargai
persahabatan yang murni ini, tetapi Yaling malah kian terpuruk kian mendalam,
akhirnya kedua insan ini telah melakukan perbuatan yang melanggar norma-norma
tata susila. Sampai tahap begini, Yaling benar-benar tidak berdaya ditolong
lagi.
Setengah tahun kemudian, Nona Liu dikarenakan
ayahbundanya sakit dan memerlukan perawatannya, maka dia segera mengundurkan
diri dari pekerjaan dan pulang ke kampung halamannya, Yaling merasa sangat
berat untuk berpisah, apalagi harus melupakan jalinan asmara ini, akhirnya dia
nekat menulis surat berpamitan dengan semua orang, memutuskan mengikuti Nona
Liu pulang ke kampung halamannya.
Namun kekuatan pemberkatan Buddha tak pernah
mengabaikan para makhluk yang sedang tersesat, adegan yang memprihatinkan ini
dihentikan oleh seorang tetangga yang baik hati, Nona Liu terpaksa pulang
seorang diri.
Sejak itu Yaling patah hati dan frustasi, setiap
hari kerjanya hanya bengong, seolah-olah rohnya sudah tidak berada di raganya
lagi, sepasang matanya menatap dengan kosong, tidak sudi berbicara, sejak itu
karir pun tidak dihendaki lagi, jadi pengangguran, sebuah pernikahan yang bagus
kini harus retak dan berpisah.
Ayahbunda Yaling yang melihat putrinya jadi begini,
sehingga sering bertengkar dan sering emosi. Hal ini semakin membuat Yaling
putus asa dan beberapa kali berusaha mengakhiri hidupnya...........
Namun dibalik kemalangan ada berkah yang muncul,
suatu kali dia mengikuti kebaktian, dia bertemu dengan Buddha Dharma. Dibawah
bimbingan seorang kalyanamitra, Yaling menyadari karena emosi sesaat akhirnya
rusak semuanya, bukan saja melukai dirinya sendiri, bersamaan itu pula dia
telah menyakiti ayahbundanya, anggota keluarganya dan sahabatnya.
Di hadapan rupang Buddha, dia menangis dan bertobat
atas perbuatan asusilanya, bertobat atas sikap durhakanya, bertekad kembali ke
jalan yang benar, belajar Ajaran Buddha, berbakti pada ayahbunda, bersumbangsih
dan mengabdi pada masyarakat.
Kemudian dia belajar Buddha Dharma sambil
bervegetarian, tidak sampai sebulan kemudian, berangsur-angsur semangatnya
pulih kembali. Bukan hanya bertobat dengan tulus, Yaling juga sering menasehati
orang lain agar beramal, membantu para LGBT agar kembali ke jalan yang benar,
memahami Hukum Sebab Akibat, belajar Buddha Dharma, menghapus tabiat asusila.
Selain itu dia juga melakukan banyak hal yang
memberi manfaat bagi orang banyak, contohnya mencetak buku sutra, melepaskan
satwa ke alam bebas, menolong korban bencana dan sebagainya.
Dia menyatakan bahwa dirinya telah menemukan jalan
hidupnya yakni belajar Ajaran Buddha, memberi manfaat bagi semua makhluk!
Kini Yaling telah menemukan pasangan hidupnya,
bersama dengan seorang pengikut Buddha yang tampan, mereka membangun sebuah
rumah tangga bernuansa Buddhis, melewati kehidupan dengan bahagia.
Seperti yang dikatakan Yaling : “Yang paling
menakutkan adalah LGBT mengubah diriku jadi setan, untunglah Buddha Dharma
menyelamatkan diriku, sehingga saya masih berkesempatan menjalani kehidupan
yang bahagia, terima kasih atas pemberkatan kekuatan Buddha, terima kasih
Buddha Dharma”.
女性同性戀也是同樣的道理,唯有按照佛法的道理去修行才能擺脫這種邪淫的泥沼。下面是我遇到的一個實例:
一頭秀發披肩的亞玲,身材勻稱苗條,長相清秀,氣質高雅,又是一位佛弟子,認識她的人都這樣評價:“亞玲好似天上的仙女,非凡人也。”
我和亞玲夫婦是好朋友,一天在結伴出行途中,亞玲故意避開其丈夫,輕聲地問:“果宏姐,你看我還有哪些地方需要改正?”
“你學佛這麼精進,又肯布施,已經做得不錯了,可是……”眼前突然出現的一幕讓我目瞪口呆:亞玲和一個女孩子緊緊相擁做不淨事……“是我弄錯了吧!亞玲這麼清秀美麗的女孩,怎麼會做出這種事?”我沉思片刻,帶著一絲質疑,問亞玲:“你有過很嚴重的邪淫嗎?”亞玲的臉馬上紅了,點頭承認。“如果你有過同性戀的事情,必須發大忏悔心改過才行。”亞玲望著我,猛地拉住我的手走到路邊,帶著悔意,講述了同性戀給她帶來的苦果。
原來亞玲從小時候就喜歡女孩兒,看見好看點的女孩兒甚至會臉紅。盡管是女兒身,但她總覺得自己是個男人,除了長相、身材外,舉止、心態都像男人。第一次婚姻,亞玲的丈夫對她關心備至,細心地呵護著。可她的心思卻根本不在丈夫身上。她開始喜歡上同一家公司的劉小姐,可能是宿世的緣分,劉小姐對亞玲也有好感,兩人漸漸成為形影不離的好姐妹。如果是一般正常人可能會保持這種純潔的友誼,可亞玲卻越陷越深,兩人終於突破了姐妹的關系,發生了違背倫常之事。發展到這一步,亞玲已無藥可救了。半年後,劉小姐因父母生病需要照顧,故要辭去工作趕回老家,亞玲難以割捨這份畸形的感情,給家人寫了一封告別信,決定與小劉一起回老家。冥冥當中佛力在加持,這場悲劇被一位好心的鄰居制止,小劉還是獨自一個人離開了。從此,亞玲就像變了一個人,天天魂不守捨,目光呆滯,不願說話,為此,工作辭了,本來美好的一段婚姻也破裂了。父母為了她,經常吵架、發脾氣。在一段時間內,亞玲曾多次想到自殺……。但是不幸中的萬幸,在參加一次法會時,她遇到了佛法。在一位善知識的開導和幫助下,亞玲真正的意識到自己因一時沖動所犯的錯誤,不僅傷害了自己,同時也嚴重傷害了父母、家人、朋友。她在佛前痛哭流涕地忏悔邪淫罪業,忏悔自己的不孝……,並發願痛改前非,要好好學佛,孝養父母,為社會貢獻一份力量。在吃素學佛不到一個月的時間,整個人就逐漸恢復了正常。在忏悔改過的同時,亞玲還積極地勸人為善,幫助那些同性戀者,使他們能夠深信因果、聽聞佛法、斷除邪淫,並默默地做了很多利益大家的事(助印善書、放生、救濟貧困災區等),她確信自己終於找到了人生的目標——學佛,利益眾生!現在,亞玲已經和一位學佛的優秀男青年組成了一個佛化家庭,過著快樂美好的幸福生活。
正如她自己所說:“可怕的同性戀把我從人變成了鬼,是佛法救了我,把我從鬼變成了一個真正幸福的人,感謝佛力加持,感謝佛法。”