Ceramah Master
Hui Guang Kepada Seorang LGBT
(Bagian 1)
Surat dari A
Ping kepada Master Hui Guang :
Guru, apa kabar, ada sebuah masalah yang sulit
diungkapkan keluar, saya ingin memohon bimbingan dari guru, setelah saya
mengatakan keluar masalah saya ini, mohon guru jangan menganggapku sedang
bercanda, oleh karena saya begitu serius.
Saya adalah siswa sekolah menengah atas, saya suka
mengikuti kegiatan Buddhis dan menjadi relawan di organisasi amal, tetapi saya
menyadari status diriku adalah LGBT, saya tidak menaruh minat pada wanita,
tetapi begitu melihat laki-laki, hatiku bergejolak dan kacau balau.
Maka itu setiap kali saya berminat mengikuti
kegiatan Pabbajja (meninggalkan keduniawian untuk sementara waktu misalnya
sebulan), tetapi saya takut bila mengikuti kegiatan semacam ini, hatiku malah
jadi tidak tenteram, oleh karena saya begitu jelas akan belenggu nafsu cinta di
hatiku adalah begitu berat.
Di kelasku tidak ada orang yang mengetahui statusku
adalah LGBT, tetapi saya sangat menyukai beberapa teman pria di kelas.
Saya sangat menderita, saya sangat paham kalau saya
tidak boleh begini, saya juga tidak ingin diriku jadi LGBT, saya sangat
kebingungan.
Mungkin ini berkaitan dengan akar kebajikan masa
kehidupan lampau. Tiga tahun yang silam, saya memutuskan kelak akan
meninggalkan keduniawian menjadi anggota Sangha, entah mengapa saya selalu
berangan-angan menjadi anggota Sangha, saya merasa meninggalkan keduniawian
amatlah memikat hatiku. Tetapi begitu terpikir nantinya setelah menjadi anggota
Sangha, pasti berada bersama anggota Sangha pria, saya khawatir tidak sanggup
mengendalikan gejolak di hati.
Saya merasa penyakit batinku sudah sedemikian
parahnya, ketika mengikuti kebaktian pelafalan Amituofo selama sehari semalam,
biasanya umat laki-laki ditempatkan dalam satu kamar, saya juga bisa berpikir
sembarangan.
Beberapa waktu lalu saya mendengar ceramah dari
seorang Bhiksu di siaran televisi, LGBT dilarang menjadi anggota Sangha, Ai~~angan-anganku
dan cita-citaku ingin jadi anggota Sangha kelak, pupus sudah. Saya juga tidak
ingin jadi LGBT.....bagaimana seharusnya?
Jawaban Master Hui Guang kepada A
Ping :
Sejak saya meninggalkan keduniawian hingga sekarang
ini, sudah ada 6 atau 7 orang umat Buddha yang bertanya padaku tentang
persoalan LGBT. Ada yang langsung menelepon, ada yang melalui surat menyurat.
Ada pria juga ada wanita.
Beberapa tahun silam, saya pernah menulis sebuah
artikel yang membahas tentang hal ini, yang berjudul “Pria atau wanita?”.
Sedangkan buku yang dipublikasi judulnya adalah “Dari Sudut Pandang Buddha
Dharma Memandang Kehidupan Manusia”. Anda boleh membacanya.
Masyarakat menganggap bahwa LGBT itu ada 2 jenis,
LGBT tulen dan LGBT palsu. Yang palsu tentu saja masih bisa diluruskan kembali,
sedangkan yang tulen tidak bisa diluruskan lagi, oleh karena begitu dilahirkan
sudah sedemikian rupa, jadi bukanlah kemauannya.
Maka itu, beberapa tahun belakangan ini, masyarakat
di berbagai belahan dunia, mulai menerima keberadaan kaum LGBT, anda juga tidak
perlu terlalu bersedih hati.
Cuma masalahnya adalah : anda baru duduk di bangku
sekolah menengah atas, tetapi belenggu nafsu cinta anda begitu dahsyat, inilah
yang membuat orang jadi khawatir. Apakah ini dikarenakan faktor lingkungan? Masalah
ini harus mendapat perhatian serius.
LGBT memang tidak diperbolehkan menjadi anggota
Sangha, hal ini sudah dijelaskan dalam Vinaya. Lantas apakah LGBT tulen masih
bisa diluruskan? Menurut Buddha Dharma seharusnya masih bisa.
Tahun silam, saya pernah memberi ceramah pada
seorang Gay, diantaranya juga mengenai masalah hubungan asmaranya. Melalui
percakapan di telepon, tampaknya dia sudah mulai sadar, sudah 2 bulan lamanya
dia tidak sudi menjawab telepon dari kekasih prianya, sejak itu dia tidak
memusingkan lagi masalah LGBT.
(一)
師父你好,有個難以啟齒的問題想請教你,希望我這個問題師父別對我見笑,我問這個問題是很正經的。
我是個高中生,我很喜歡參加此佛教的活動和一些社會義工的工作,但我自知自己是個標准的同性戀者,簡單的說我對女孩子沒有興趣,可是我只要一看到男孩子時,我的心就亂了,有幾次我想去參加一些佛寺辦的短期出家活動,但我好怕我去參加了會使我心神不寧,且我很清楚自己的情欲心非常的重,在班上沒有一個人知道我是同性戀,可是我對班上的一些男同學好喜歡。我好痛苦,我明知不可如此,我也不想自己是個同性戀者,我好迷惑。也所是宿世善根吧,在三年前我就立定將來要走向出家一條路,不知為何我一直想出家,我覺得出家很吸引我,但又想,出家後都是男的出家人在一起,我好害怕自己又終日胡思亂想。我覺得自己真的好嚴重,在參加一些佛一及念佛法會時,通常男眾和男眾的寮房都是在一起,我也常胡思亂想。前陣子在電視中聽到一位法師說,同性戀不可出家,唉~我的理想將來出家的心願也破滅了。我不想當到同性戀都啊...怎麼辦??
阿平
師父你好,有個難以啟齒的問題想請教你,希望我這個問題師父別對我見笑,我問這個問題是很正經的。
我是個高中生,我很喜歡參加此佛教的活動和一些社會義工的工作,但我自知自己是個標准的同性戀者,簡單的說我對女孩子沒有興趣,可是我只要一看到男孩子時,我的心就亂了,有幾次我想去參加一些佛寺辦的短期出家活動,但我好怕我去參加了會使我心神不寧,且我很清楚自己的情欲心非常的重,在班上沒有一個人知道我是同性戀,可是我對班上的一些男同學好喜歡。我好痛苦,我明知不可如此,我也不想自己是個同性戀者,我好迷惑。也所是宿世善根吧,在三年前我就立定將來要走向出家一條路,不知為何我一直想出家,我覺得出家很吸引我,但又想,出家後都是男的出家人在一起,我好害怕自己又終日胡思亂想。我覺得自己真的好嚴重,在參加一些佛一及念佛法會時,通常男眾和男眾的寮房都是在一起,我也常胡思亂想。前陣子在電視中聽到一位法師說,同性戀不可出家,唉~我的理想將來出家的心願也破滅了。我不想當到同性戀都啊...怎麼辦??
阿平
回答阿平居士:
我出家以來,已有6、7位同性戀的佛教徒,問過我同性戀的問題。有的打電話來問,有的親自來問。其中,有男、有女。多年前,我還為此寫了一篇文章──‘是男?還是女?’。文收於拙作:《從佛法看人生》一書中。你不妨去找來看看。
社會上認為,同性戀有兩種:假同性戀、真同性戀。假同性戀可以改變,真同性戀者,則沒有辦法改變。由於真同性戀者,是沒有變法改變的,生下來就注定如此,非他所願。因此,近年來,社會各界,也大多接受同性戀的存在,你也不必太難過。
比較問題的是:以你才高中生的年齡,就有那麼強烈的情欲,倒是令人擔憂。是環境所致?還是自己早熟?這個問題必須加以解決才好。
同性戀在佛門是不可以出家的,這是戒律有明文規定。
至於同性戀──真同性戀,是不是可以改變呢?以佛法來說,應該是可以的。
去年,我才開導過一位男同性戀者,其中,包括情欲的問題。在電話中,他似有領悟的樣子,已有兩個月沒有接到他的電話,似乎不再為同性戀問題煩惱了。
慧廣