Saturday, 10 June 2017

Buddha Dharma Menyelamatkan Seorang Penderita AIDS


Buddha Dharma Menyelamatkan Seorang Penderita AIDS

Andaikata kejadian ini bukan saya saksikan dengan mata kepalaku sendiri, maka ini merupakan sebuah kisah perumpamaan yang hidup.

Seorang sahabat Dharma kami yang bernama Han Guo-qiang, dengan pemberkatan dari Buddha dan Bodhisattva, menampilkan diri sebagai LGBT untuk menyadarkan kita semuanya.

Awal tahun 1998, Han Guo-qiang dengan membawa rasa putus asa akibat digerogoti AIDS, ikut menghadiri kelas Dharma yang diselenggarakan guru Huang.

Guru Huang memandangnya dengan welas asih, lalu bertanya padanya : “Apa yang anda inginkan dalam kehidupan ini?”

Guo-qiang menjawab : “Selama ini saya terus mengejar sesuatu hal yang sempurna”.

Guru Huang berkata lagi : “Semua orang juga sedang mengejar apa yang “sejati, bajik dan indah”, tetapi pada akhirnya yang mereka peroleh malah hal yang “sebaliknya”............”

Sejak itu Han Guo-qiang rajin mengikuti Kelas Dharma dan saya pun bersahabat dengannya, bersama-sama belajar Ajaran Buddha. Dalam dukungan para sahabat Dharma lainnya, perlahan-lahan Guo-qiang mulai membuka diri dan melapangkan hatinya, mengembangkan kekuatan keyakinan dan tekadnya, bahkan memberanikan diri maju untuk membagi pengalaman hidup yang dia lewati.

Namun ada hal yang patut saya kagumi dari kisahnya : Seorang penderita penyakit yang mematikan, yang sudah tak berdaya lagi, bagaimana caranya dia dapat bertahan hidup?  

Kami merupakan sahabat dekat dalam satu Kelas Dharma, sesungguhnya bergaul dengannya kadang kala saya juga merasa was-was, takut akan penyakit yang dideritanya.

Guo-qiang bersumpah setiap kelahirannya akan menjadi pengikut Buddha, bersumbangsih bagi perkembangan Ajaran Buddha. Ditambah dengan bimbingan dan motivasi dari para sahabat Dharma, selangkah demi selangkah berhasil keluar dari kegelapan menuju ke cahaya terang, hatinya juga kian damai, semakin berlapang hati dan memaklumi orang lain.

Kemudian dia semakin melepaskan sikapnya yang suka memaksakan kehendak, mengurangi perseteruannya dengan orang lain. Dibawah pemberkatan kekuatan tekad Buddha dan Bodhisattva, ditambah rutin minum obat, kondisi kesehatannya mengalami perubahan : CT4 antibodi dari kisaran 70, sekarang pulih hingga mencapai kisaran 160 (orang normal 700, waktu jatuh sakit bisa berada di kisaran 500, sedangkan kalau jatuh sampai dibawah 500 sudah merupakan gejala HIV, dibawah 200 sudah merupakan Penyakit AIDS).

Kulit kepalanya yang sudah terkelupas, berangsur-angsur membaik dan tumbuh rambut hitam yang halus, bisul-bisul yang tumbuh di kulitnya juga berangsur-angsur lenyap, rona wajahnya juga mulai agak merah, berat badannya mulai bertambah.

Selama tiga tahun dia belajar Buddha Dharma, kesehatannya mengalami kemajuan pesat. Namun rasa was-was diriku terhadap sahabat yang menderita AIDS tetap saja ada, kadang kala saya masih merasa ngeri, dan setiap kali saya selalu berkata pada diriku sendiri : “Sudahlah jangan takut, takkan terjadi apa-apa!”.

Dengan membawa hati yang masih mengandung diskriminasi ini, setiap kali saya selalu menjaga jarak dan berhati-hati, mustahil bagi diriku dapat merasakan pancaran maitri karuna dari Guo-qiang.

Guo-qiang yang telah menerima kasih sayang Buddha dan Bodhisattva, melihat para rekan-rekan senasibnya yang satu persatu telah pergi dari dunia ini, tidak membuatnya bersedih hati, malah kini dia jadi begitu bersemangat memberi motivasi kepada semua makhluk.

Bulan September tahun 2000, dia pergi ke Seattle, Washington,D.C, untuk melatih diri, dia bersumpah untuk menjadi anggota Sangha, saat itu kesehatannya terus membaik, selama 11 bulan melatih diri, antibodinya kini berada di kisaran 270, sehingga dokter yang merawatnya benar-benar merasa keheranan.

Dengan tidak berhenti melakukan sumbangsih pada orang-orang di sekitarnya, menyapu bersih segala rintangan dirinya sendiri, akhirnya keajaiban itu datang juga! Ini adalah kesaksian orang yang hidup dari kematian!

Bagi dokter yang merawatnya, ini merupakan sebuah keajaiban! Namun bagi Guo-qiang, ini merupakan perlindungan dari para Buddha dan Bodhisattva, pemberkatan dari Triratna.

Dia juga mengetahui bahwa suatu hari nanti tubuh ini akan musnah, namun kekuatan keyakinan dan tekadnya takkan terpengaruh oleh batasan ini.

Kini, kami telah belajar Buddha Dharma bersama selama tiga tahun, guru Huang selalu berkata pada kami “Dengan kekuatan tekad melampaui kekuatan karma”, kebenaran ini telah dibuktikan oleh Guo-qiang.

Terima kasih atas perlindungan Buddha dan Bodhisattva, pemberkatan dari Triratna, terima kasih kepada para Bodhisattva yang menampilkan diri untuk menyadarkan diri kami, terima kasih pada mereka, sosok yang penuh keberanian, mewujudkan kebenaran yang telah diungkapkan oleh Sang Buddha.

Kabar terbaru, dokter yang merawat Guo-qiang telah mencabut status Penderita AIDS pada diri Guo-qiang dan sekarang dia dinyatakan sebagai Penderita HIV, yang menggembirakan adalah kini dia sedang melatih diri dibawah bimbingan Master Mengcan.

Terima kasih atas pemberkatan dari Bodhisattva Ksitigarbha!


 



如果非得眼見為實的話,這就是一個活生生的例子。

我們在一起學習佛法的同學韓國強,硬是將諸佛菩薩的慈悲護念與三寶的加持力,在一個同性戀的身上示現,令我們奇跡式的感覺到真理的無所不在,也讓我慚愧於佛門正法的無信無願。

一九九八年初走在絕路上的國強,帶著萎靡、快要爛光的艾滋病之身,和一顆求救的心跟黃老師學佛,黃老師慈悲地問他:你到底想要的是什麼?”答:我一直在追求一個最完美的東西。黃老師為他開示:一切眾生都在追求真善美,但求到的卻是假惡丑”……

就在他歡喜求法若渴的誓言下,我們成了同學,一起學佛。

於是在三寶的加持,善知識、善友身教言教的宣化裡,國強打開了心,展現了他的信願之力,誠實勇敢的時時為同學們布施他那行苦至極的心路歷程。

但我是不能相信這件事的:一個病入膏肓的絕症患者,他還有什麼本事扭轉他的災難?我跟他這麼接近的一起上課學習,是帶著這樣的心互動的:得要當心!可不要受這個病的波及。心裡到處都是疙瘩。

國強的心,以一個凡夫對世間造作的攤牌,在毫無選擇的余地時,選擇了發願生生世世當佛子、為佛菩薩辦事的使命,加上善知識、善友的引導,一步步從黑暗走向了光明,他的心越來越柔軟,包容量越來越大,在放棄對過去攀緣生態的驕慢邪見後,開始減少與人事物起惡性互動。在這樣一心跟著佛菩薩走的願力下,配合著三合一藥物的加強,他的身體開始有轉化了:CT4抗體指數從要命的70,恢復到平均160(一般人的抗體指數是700,生病時下降為500500以下是HIV帶原,200以下就是艾滋病。)也就是說,國強只要再努力,就可達到CT4200的界限,進步到HIV帶原。抵抗力增加,受到艾滋病的威脅就減少。

他已爛壞的頭皮、已脫光的頭發又長成黑烏烏的,皮膚爛瘡也消失殆盡,臉孔日益紅潤光滑,體重增加回復。三年來他的進步竟然都在不知不察中過去,我那對艾滋病有傷的陰影,卻始終沒老實的放下過,一次次的考試,都硬著頭皮告訴自己:不會有事啦!帶著不斷自欺自誤的心,怕身體受到傷害,時時防著人,這樣當然見不到國強所做的慈悲示現。

國強親受著佛菩薩的疼愛,眼看著過去的同志一個個先他而去,這不但沒有令他悲傷,反而更增興救拔一切眾生的毅力。千禧年九月,他去西雅圖講堂進修,他發願要出家修行作為佛子,此時他的身體也跟著變化,十一月的驗血結果,他的抗體指數已高升到270,令三總主治醫師跌破眼鏡。這樣不斷與眾生的良性互動,掃除自心障礙,震撼終究來了!這是個死裡逃生的見證。

在醫生及眾生看來,這簡直就是奇跡!但對國強來說,他曉得這樣的結果是諸佛菩薩的護念、三寶的加持,他也知道身體終究還是會壞死的,但信願之力卻不受此限;對我來說,則是己意己力的破產與願力的醒悟。

我們一起學佛三年,我竟然把這麼珍貴的寶貝,斥之於心外,不能真實的認領地藏菩薩的深誓大願功德,以至於消業無力。黃老師告訴我們,以願力對治業力法,從國強的心路歷程示現,這是無可置疑的法門。他為佛陀的真理作證:只要我們發願依法真實起了一沙、一塵的感激善念,都立刻會受到諸佛的護佑接引;只要我們發願依法真實起了一沙、一塵的慚愧忏悔,也都會令地藏菩薩歡喜,立刻來救拔我們。

感激諸佛菩薩護念、三寶加持,感激國強、感激一切眾生苦行苦受為佛陀作證。

後記:國強的近況

最近從東山講堂得到這個消息:

韓國強現在不再是艾滋病患者,而被醫生列為是‘HIV帶原者。目前他主要是跟隨夢參法師在學習。

  感謝地藏菩薩的加被!