Tuesday, 7 May 2019

Katakan TIDAK Pada Lentera Kongming!



Katakan TIDAK Pada Lentera Kongming!

Lentera Kongming juga disebut lentera langit, lentera harapan, lentera doa, merupakan sejenis kerajinan Tiongkok kuno. Sejak dulu hingga sekarang, setiap tiba perayaan Cap Go Meh yang menandakan berakhirnya perayaan Imlek, masyarakat memiliki tradisi melepaskan atau menerbangkan Lentera Kongming.

Masa kini berkembang menjadi setiap ada perayaan festival penting, masyarakat juga melepaskan Lentera Kongming, mereka menulis kalimat doa di atas permukaan kertas lentera, lalu dilepaskan terbang ke angkasa. Hal ini sebagai ungkapan keinginan dan harapannya.


Lentera Kongming yang terbang ke angkasa serupa dengan taburan bintang-bintang yang menghiasi langit malam, membentuk sebuah panorama nan indah. Namun Lentera Kongming yang mengambang di angkasa, menyimpan potensi bahaya yang besar. Lampion yang berisikan doa berkah entah terbang dan jatuh di mana, malah mendatangkan musibah yang bertubi-tubi.

Bahan untuk membuat Lentera Kongming umumnya adalah kertas lampion atau kain serat kimia, bobotnya sangat ringan, ketika terbang ke angkasa, kalau tiba-tiba terjadi perubahan arah angin, kekuatan angin dan sebagainya, kemungkinan besar bisa menabrak jaringan pasokan listrik kereta api atau fasilitas umum lainnya.


Bahkan di malam yang cerah bertaburkan bintang, tiada hembusan angin, Lentera Kongming yang melayang jatuh, mungkin bisa menyebabkan peralatan listrik aliran atas (alat untuk menghantarkan energi listrik untuk trem, bus, atau kereta api) terbakar.

Saat terbang ke angkasa, suhu panas Lentera Kongming bisa mencapai 300, Lentera Kongming yang belum habis bahan bakarnya, apabila dipengaruhi hembusan angin, sehingga hilang keseimbangan, sangat mudah terbakar, sehingga menjadi sebuah bola api yang melintas, bila jatuh di atas hutan, memicu kebakaran hutan; bila jatuh di atas SPBU atau Pom Bensin, maka musibah kebakaran lebih tidak berani dibayangkan lagi.



Keterangan gambar : Lentera Kongming menyebabkan kebakaran hebat, lebih dari seratus ekor babi mati terbakar


Pada tanggal 4 Februari 2017 malam hari, pesawat terbang dengan nomor penerbangan KN5837 rute Nanyuan-Nanyang ketika hendak lepas landas dan melintas di landasan pacu, mendadak kru pesawat menemukan Lentera Kongming yang mencurigakan, segera melapor pada menara pengawas untuk membatalkan penerbangan dan mematikan mesin pesawat.

Oleh karena daya hisap mesin pesawat sangat kuat, sehingga Lentera Kongming tertarik ke dalam mesin bagian kiri. Untunglah kru mesin pesawat segera mengambil tindakan dengan benar dan tepat waktu, mengeluarkan dan membuang lentera tersebut, tidak sempat merusak mesin pesawat. Malam itu pesawat terpaksa mengalami delay (penundaan penerbangan), maskapai China United Airlines segera mengganti pesawat untuk mengangkut penumpang ke tempat tujuan.


Menerbangkan Lentera Kongming cenderung mengakibatkan kecelakaan sebagai berikut :

1. Mengundang kebakaran. Lentera Kongming bila bertemu dengan hembusan angin kencang, jilatan lidah api akan menjalar membakar kerangka lampion, kalau jatuhnya tepat di atas tumpukan jerami, hutan, Pom Bensin dan area yang mudah terbakar, maka akan mengakibatkan musibah kebakaran.

2. Di atas langit perkotaan terdapat beragam kabel listrik, lampu penerangan, jalur komunikasi, ketika Lentera Kongming dilepaskan terbang ke angkasa, mungkin saja akan sangkut di berbagai kabel, sehingga mengganggu pasokan listrik atau jalur komunikasi atau fasilitas umum lainnya.

3. Lentera Kongming mampu terbang hingga pada ketinggian hampir mencapai 1000 meter, andaikata mengenai pesawat terbang yang hendak turun atau yang sedang lepas landas, maka akan membahayakan keselamatan pesawat beserta seluruh penumpangnya.

4. Melepaskan Lentera Kongming di kawasan yang padat penduduknya, kalau tidak hati-hati akan menyebabkan jatuhnya korban jiwa. Mungkin ada orang yang berkata, pokoknya hati-hati dan dilepaskan secara benar maka begini sudah boleh, lagi pula Lentera Kongming akan padam dengan sendirinya di angkasa, jadi takkan terjadi apa-apa.

Tetapi siapa yang dapat menjamin dan mengendalikan lampion-lampion tersebut? Lagi pula Lentera Kongming yang habis dinyalakan dan jatuh di atas permukaan tanah akan menyebabkan pencemaran lingkungan.


Lentera Kongming yang mencemari lingkungan
 

 

 

Bahaya keamanan yang disebabkan oleh Lentera Kongming telah sering terjadi, dalam beberapa tahun terakhir, banyak wilayah yang melarang menyalakan dan melepaskan Lentera Kongming, namun masih juga ada orang yang menyalakan dan melepaskan Lentera Kongming di daerah yang jarang penduduknya.

Masih banyak cara untuk memanjatkan doa, banyak tempat yang pada perayaan Festival Lampion (Cap Goh Meh atau akhir perayaan Imlek) menyelenggarakan pameran lampion, pertunjukan Barongsai dan Tarian Naga, masyarakat boleh ikut menghadirinya, guna menyemarakkan Festival Lampion dengan cara yang lebih beradab, untuk mendoakan harapannya pada tahun baru.

Jangan membeli, jangan menyalakan, berdoalah dengan cara yang lebih beradab, merayakan Festival Lampion, katakan TIDAK pada Lentera Kongming!


Sumber :



Asal Usul Lentera Kongming




Asal Usul Lentera Kongming

Lentera Kongming disebut juga sebagai lentera langit, umumnya disebut sebagai lentera harapan, juga dikenal sebagai lentera doa. Ini merupakan kerajinan Tiongkok kuno yang digunakan untuk keperluan militer pada zaman dahulu kala.

Orang masa kini melepaskan Lentera Kongming tujuannya untuk memohon berkah. Baik pria, wanita, tua maupun muda menulis kata-kata dan kalimat doa-nya di atas kertas lampion, contohnya memohon kesuksesan dan kebahagiaan.

Umumnya dilepaskan atau diterbangkan pada perayaan Festival Cap Go Meh yang menandakan berakhirnya perayaan Imlek, atau pada perayaan Festival Pertengahan Musim Gugur (Festival Kue Bulan) dan hari besar lainnya.

Menurut legenda, pada periode Lima Dinasti (907-960 M), ada seorang gadis yang bernama Shen Qi-niang, ketika mengikuti suaminya berperang di Fujian, dia merangkai kerangka bambu sehingga membentuk bingkai persegi, ditempel dengan kertas, menjadi sebuah lampion besar.

Di bagian dasar lampion diletakkan sebuah piring yang diisi dengan minyak pohon pinus dengan api yang menyala. Lentera mengandalkan udara panas untuk terbang ke angkasa, tujuannya sebagai alat komunikasi dan sinyal kontak untuk urusan militer zaman dulu.

Lentera minyak pinus ini, di Sichuan dikenal sebagai Lentera Kongming (Kongming adalah nama alias dari Zhuge Liang). Konon bentuk lampion ini menyerupai topi Zhuge Liang, makanya disebut sebagai Lentera Kongming.

Versi lainnya menyebutkan lentera ini adalah hasil penemuan Zhuge Liang pada Periode Tiga Negara atau Samkok. Pada waktu itu, Zhuge Liang dikepung pasukan lawan di Kota Pingyang, tak berdaya mengutus prajurit ke luar kota untuk meminta pertolongan.

Zhuge Kongming menghitung arah angin dengan tepat, membuat lampion kertas yang dapat mengambang di angkasa, menulis pesan meminta pertolongan, lalu kertasnya diikat ke lampion, alhasil bala bantuan datang dan dia berhasil lolos dari ancaman bahaya. Di kemudian hari lampion ini disebut sebagai Lentera Kongming.



孔明灯又叫天灯,俗称许愿灯,又称祈天灯。是一种古老的中国手工艺品,在古代多做军事用途。现代人放孔明灯多作为祈福之用。男女老少亲手写下祝福的心愿,象征丰收成功,幸福年年。一般在元宵节,中秋节等重大节日施放。 相传五代(公元907-960)时,有一名叫莘七娘的女子,随丈夫在福建打仗时,她曾用竹篾扎成方架,糊上纸,做成大灯,底盘上放置燃烧着的松脂,灯就靠热空气飞上天空,用作军事联络信号。这种松脂灯,在四川称孔明灯。相传这种灯笼的外形像诸葛亮戴的帽子,因而得名孔明灯。 另一种说法是相传是由三国时的诸葛亮所发明。当年,诸葛亮被围困于平阳,无法派兵出城求救。孔明算准风向,制成会飘浮的纸灯笼,系上求救的讯息,其后果然脱险,于是后世就称这种灯笼为孔明灯